Rabu, 13 Mei 2020


MENULIS UNTUK MEDIA CETAK
RAHMI WILANDARI

Alhamdulillah, hari ini bersyukur sekali pada Allah karena mendapat ilmu pengetahuan dari seorang narasumber yang luar biasa,  DRA. RAHMI WILANDARI , M.Pd. Beliau kelahiran Surabaya, 1 Januari 1965. Saat ini beliau mengajar di SMA Negeri 21 Surabaya - Jawa Timur. Lulus pendidikan S1 jurusan Ekonomi UNESA Surabaya Tahun Lulus 1988 lalu melanjutkan ke tingkat S2 dengan jurusan yang sama  hingga lulus di tahun 2013.
Pemilik akun rahmi.smadda@yahoo.com dan nama blogger edukasirahmiwilandari.blogspot.com ini, aktif menulis sejak tahun 2013 hingga saat ini dan telah menerbitkan buku-buku ilmiah dan popular. Berbagai prestasi juga diraihnya dalam bentuk penghargaan, yaitu : 1) Juara 3 LKTI Majalah Media (PGRI) Tingkat Jawa Timur tahun 2013  2) Juara Lomba Guru Menginspirasi ( KTI Literasi ) Tingkat Nasional  2018 untuk jenjang SMA / MA / SMK Penerbit PT. Erlangga,  Jakarta  3) Pembimbing Terbaik  ke 3 Perbanas Banking Competition (PBC) Tingkat Nasional tahun 2016 jenjang SMA / MA / SMK.

Daftar Karya  :
1.       Jurnal Pendidikan Ekonomi UNESA Surabaya Pembelajaran Kooperatif Tipe Thik Pair Share dengan Media 3D Topiscape SE ( Student Edition ) untuk Meningkatkan Ketuntasan belajar Siswa ( 2013) “
2.       Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio dan Multimedia ( 2013 )
3.       My Literacy for My Future ( Literasiku, Masa Depanku) ( 2017 )  Juara Tingkat Nasional KTI  Literasi tahun 2018
4.       PTK  “ Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dengan menggunakan Media Kartu Remi ( Playing Cards ) untuk meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Permintaan dan Penawaran  ( 2018 )
5.       Wajib dan perlukah Pendidikan Kewirausahaan di SMA ( 2019 ) ( Artikel Ilmiah )
6.       Membangun Karakter Generasi Milenial menghadapi Era Revolusi Industri 4.0   ( 2019 )
7.       Tolak Narkoba Raih Prestasi / KTI  Anti Narkoba  ( 2020)
8.       Memaknai Hardiknas di Era Pandemi Covid-19 ( 2020 )

Kok, bisa ya, Guru Ekonomi dan Kewirausahaan menciptakan karya tulisnya dengan semudah chatting? Ternyata rahasianya sangat mudah. Rahmi Wilandari menceritakan pengalaman menulis yang berawal dari sebuah ketertarikannya menuliskan kejadian menarik yang dilihatnya. Sebelum mengembangkan tulisannya, ia terlebih dahulu menulis garis besar dari kejadian menarik yang ditemukannya itu. Barulah setiba di rumah, Rahmi membuka kembali laptop utk melanjutkan cerita yang tertunda siang hari itu.
Rahmi juga mengakui jika ia tidak pandai merangkai kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang enak dibaca. Ia menjelaskan, penulis itu ada beberapa macam, yaitu penulis cerpen,  novel,  penulis cerita bersambung (Cerbung) dan ada pula penulis cerita Ilmiah. Jika disederhanakan, penulis itu dikategorikan sebagai Penulis Fiksi dan non Fiksi. Ditambahkannya, penulis artikel pun juga ada yang disebut penulis umum dan penulis buku teks.

Janganlah enggan untuk memulai membaca dan menulis. Dari membaca, seseorang akan lebih terampil menulis.
Penulisan KTI atau artikel dibutuhkan wawasan. Rajinlah membaca! Baik buku cetakan atau e-book. Untuk membuat penelitian ada tiga, yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksperimen (penelitian murni),  dan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK).
Bagi guru PTK, Anda harus bisa melaksanakan dan  sangat mudah karena dari kejadian sehari saat mengajar. Berikut contoh Format Laporan PTK.

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Abstrak
(Bahasa Indonesia + Bahasa Inggris, maksimum masing-masing 150-250 kata )
KATA PENGANTAR
DARTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

Contoh Format Laporan PTK

BAB I    PENDAHULUAN
A.      Masalah dan latar belakang masalah    Uraikan secara lugas masalah yang ingin ditanggulangi, penyebab timbulnya masalah tersebut, dan tingkat masalah yang ingin ditanggulangi oleh peneliti.
B.      Rumusan masalahUraikan secara singkat bentuk tindakan yang akan diambil (misal: mengapa berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/ TIK?), argumentasi teoretik dan/atau empirik pemilihan tindakan, dan rumuskan hipotesis tindakan sebagai landasan tindakan yang digunakan (bila dipandang memungkinkan).
C.       Tujuan penelitianUraikan hasil penelitian yang diharapkan (anticipated results) dari penelitian ini.
D.      Ruang Lingkup PenelitianSebutkan lingkup atau batas- batas tindakan yang akan diambil peneliti.
E.       Manfaat penelitianUraikan secara jelas manfaat hasil penelitian bagi sekolah (misalnya: pengembangan kurikulum,  kebijakan, guru, maupun siswa, dsb.)

BAB II :  PEMBAHASAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 
A.      Pembahasan
B.      uraikan dengan seksama dan deskriktif variabel penelitian anda (Uraikan variabel X dan Y)
C.       Kerangka pikir : adalah sintaks dari hasil analisa variabel penelitian yang berbentuk skema yang menghasilkan sebuah pernyataan.
D.      Hipotesis : berisi dugaan sementara calon peneliti terkait variabel penelitian yang biasanya ditandai dengan kalimat :jika... maka...

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS  
A.      Setting PenelitianSebutkan lokasi penelitian, waktu penyelenggaraan penelitian (misal:   Semester I, II, bulan, tahun, dst.), dan karakteristik kelompok sasaran yang menjadi subjek penelitian, serta bentuk aktivitas penggunaan ICT dalam pembelajaran.
B.      Prosedur Penelitian1. Gambaran Umum Penelitian
Uraikan gambaran umum penelitian yang dilakukan termasuk jumlah dan prosedur siklus penelitian yang dilakukan.
Rincian Prosedur Penelitian
a.       Persiapan Tindakan
Sebutkan persiapan apa saja yang dilakukan (seperti analisis diagnostik untuk menspesifikasi masalah dan rincian penyebab timbulnya masalah), pembuatan alat-alat  berbasis TIK dalam rangka tindakan, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan di kelas
b.      Implementasi Tindakan
Deskripsikan tindakan yang akan diambil, skenario kerja tindakan, dan prosedur tidakan yang digunakan peneliti
c.       Pemantauan dan Evaluasi
Uraikan Prosedur pemantauan dan evaluasi tindakan, alat- alat pemantauan dan evaluasi yang digunakan, beserta kriteria keberhasilan tindakannya
d.      Analisis dan Refleksi
Uraikan prosedur analisis hasil pemantauan dan refleksi terhadap tindakan yang telah diambil, tim yang terlibat dalam analisis hasil pemantauan dan refleksi, kriteria dan rencana bagi tindakan daur ulang.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sajikan hasil penelitian atau temuan setelah tindakan dilaksanakan dan penyajian temuan harus sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, dan dilakukan pembahasan secara lengkap tentang temuan atau hasil PTK tersebut. Pembahasan hendaknya memberikan penjelasan tentang kegagalan maupun keberhasilan penerapan TIK dalam pembelajaran, tentu bila salah satu atau keduanya ada, suatu tindakan
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN  
A.      Simpulan
Simpulkan hasil penelitian yang diperoleh secara lengkap, sesuai dengan masalah yang diteliti
B.      Saran- saran
Ajukan saran- saran untuk penerapan hasil penelitian dan kemungkinan penelitian lebih lanjut dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.       Silabus
2.       Materi Ajar
3.       RPP
4.       Media Pembelajaran
5.       Nilai dan daftar hadir siklus 1-3
6.       Lembar  Pengamatan Aktivitas Guru
7.       Lembar  Pengamatan Aktivitas Siswa
8.       Foto kegiatan Penelitian
9.       Lampiran lain-lain ( Undangan Seminar, Panitia Seminar, Notulen Seminar, Surat Pernyataan Keoriginal Penelitian , Surat Keterangan Waktu Penelitian , Penyerahan PTK ke Perputakaan Sekolah)


Contoh Abstrak
Wilandari, Rahmi. 2018. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a match( Mencari Pasangan)dengan Media Kartu  Remi untuk meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Materi Permintaan dan Penawaran di Kelas X IIS 1 SMAN 21 Surabaya
     
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menerapkan pembelajaran  Kooperatif Tipe Make a Match ( Mencari Pasangan ) dengan Media Kartu Model Remi  untuk meningkatkan Ketuntasan belajar Siswa kelas X IIS1  di SMAN 21 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri dari 3 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X IIS1  SMA Negeri 21 Surabaya.Tehnik Analisa data untuk validitas soal menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson

Kesimpulan dari hasil penelitian  bahwa : (1) Rata-rata hasil Belajar siklus pertama  76,49 pada siklus kedua rata-rata hasil belajar : 78,92 dan pada siklus ketiga rata-rata hasil belajar  : 84,32 , (2) Pada siklus pertama siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 64,86 %, sedangkan untuk siklus kedua siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 75,68 % untuk siklus ketiga  yang tuntas 89,19 %.  (3) adanya respon positif dari siswa terhadap penerapan Kartu Model Remi sebagai media pembelajaran. Berdasarkan angket respon siswa sebagian besar siswa setuju dan sangat setuju dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan Kartu Model Remi. Hal ini dapat disimpulkan     bahwa Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match dengan Media Kartu Remi dapat meningkatkan ketuntasan Belajar Siswa di SMAN 21 Surabaya

Kata kunci : Kooperatif  Make a Match  , Ketuntasan Belajar Siswa, Media Kartu Model Remi


Salah satu faktor penghambat kenaikan pangkat guru adalah kurang mampu dalam meneliti dan menulis karya ilmiah seperti PTK. Dalam pembuatan PTK itu awalnya adalah problem dalam kelas yang akan diperbaiki. Treatmen apa yang dilakukan supaya PTK itu benar-benar menjadi sebuah penelitian, karena terkadang guru hanya mengejar target untuk kenaikan pangkat belaka . Nah, ada sebuah pandangan yang salah bagi guru dalam membuat PTK yaitu karena mau naik pangkat. Rahmi menyarankan agar setiap tahun Pelajaran guru minimal sudah mampu membuat 1 PTK. Jadi ketika tiba jadwal kenaikan pangkat, sudah aman karena PTK sudah siap dan bukan PTK yang jahitkan. (mungkin yang dimaksud oleh Ibu Rahmi adalah jiplakan).
Dalam melakukan PTK,  minimal diselenggarakan dalam 2 siklus. Akan lebih baik jika dibuat menjadi  3 siklus. Ada contoh yang diberikan oleh Bu Rahmi sebagaimana yang tertulis di dalam PPT-nya. Jika menggunakan media pembelajaran,  maka PTK ada 3 variabel,  dan harus ada lembar pengamatan penggunaan Medianya.  Penelitian dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 harus ada peningkatan .Gurulah sebagai dalang yang menjalankan lakon agar kelas meningkat lebih baik.
Antara PTK dan Best Practice, keduanya sama-sama ingin mencari solusi dalam mengatasi  suatu permasalahan yang mucul di dalam kelas. Namun antara PTK dan Best Practice (pengalaman terbaik) tidak sama. Untuk itu, Rahmi menyarankan untuk melihat panduan pada buku 4 dan buku 5 Pedoman Kenaikan pangkat.
Ada pengalaman menarik saat pertama kali ia mengikuti lomba KTI ( PTK)  tahun 2013. Saat penelitian diselenggarakan, Rahmi sama sekali tidak punya target jika hasil penelitiannya itu menang.  Ia berpiki hanya untuk mencari pengalaman. Saat itu sedang gencar-gencarnya pula pelatihan/ workshop tentang Penulisan PTK dan Karya Ilmiah. Banyak guru yang penasaran bagaimana menulis PTK?
PTK menggunakan 2 variabel yakni variabel X dan Y. Apakah perlu pakai metode / model. Kalau metode itu metode Ceramah, diskusi kelompok atau pemberian tugas. Kalau model bisa menggunakan Cooperative Learning, PBL atau PJBL. Cooperative Learning  ada Think Pair Share,  Make a Match dll
Menurutnya, sebuah keberhasilan harus disertai dengan usaha. Semangat serta kerja keras! Ia kembali menghimbau para peserta belajar menulis untuk mulai belajar medisiplinkan diri dengan menulis setiap hari. Insya'allah kalau sudah terbiasa akan mudah  dan kecanduan untuk selalu bisa menulis dan menulis.
Menulis artikel itu bisa dari kejadian, peristiwa atau gejala yang ada disekitar kita sehari-hari. Contoh, Dampak Pandemi Covid -19 Terhadap Ekonomi Masyarakat. Atau dengan adanya Pandemi Covid 19 masalah apa yang dihadapi orangtua peserta didik? Cukup tulis 500-1000 kata.  Ada masalah,  ada bahasan,  ada solusi kirim ke redaksi majalah atau surat kabar, dapat COIN dan POINT. Coin dapat honor,  POINT dapat nilai 2 untuk kenaikan pangkat jika majalah/surat kabar Nasional. Kalau surat kabar dan majalah regional / provinsi nilai 1, 5.
Penulis Umum itu bisa menulis buku teks Pembelajaran,  kalau yang khusus menulis buku ilmiah atau buku Motivator. Ini dapat dimasukkan dalam unsur utama kenaikan pangkat dan tidak harus PTK. Bisa Artikel Ilmiah yangg sudah dipublikasikan di Majalah atau Surat Kabar lokal atau Nasional.
Semakin sering guru menulis artikel,  dan semakin sering pula dimuat di Surat kabar regional atau nasional,  maka semakin banyak tabungan Publikasi Ilmiah. Ini tentunya akan semakin mempercepat kenaikan pangkat. ( jujur dan bermartabat). Bukan sebagai guru Plagiat.
Bisa juga dengan melakukan Riset and Development (R&D).  Jika artikel sedang antara 1500-2000 kata,  artikel berasal dari fenomena / kejadian disekeliling kita,  ada permasalahan, pembahasan dan kesimpulan tanpa / dengan penelitian. Jurnal adalah ringkasan dari PTK,  yang kurang lebij 10-15 halaman.  Jika jurnal online, toleransi kata-kata plagiat minimal 30% dari keseluruhan kata dalam jurnal.
Marilah kita membiasakan menulis setiap  hari sedikit demi sedikit. Lama-lama ia akan menjadi banyak. Untuk menulis artikel dimajalah atau surat kabar,  minimal 500- 1000 kata sudah boleh asal dalam paragraf sudah ada latar belakang permasalahan dan paragraf berikutnya tentang solusi 6-9 paragraf.  Paragraf ke 10 (yang terakhir) adalah kesimpulan. Hanya yang perlu diperhatikan, terkadang tiap penerbit punya aturan dan kriteria yang berbeda.
Menulis selain bisa menjadi hobi atau kebiasaan jika kita bisa mencoba  mengirim ke Surat kabar / majalah bisa mendapat COIN dan POINT.Semakin sering menulis dan dipublikasikan semakin cepat naik pangkat jujur dan bermartabat.  Wassalam, Rahmi Wilandari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar