Kamis, 21 Mei 2020

MENDOKUMENTASIKAN SEMUA KEGIATAN DI BLOG

KULIAH GROUP MENULIS WHATSAPP PGRI

MENDOKUMENTASIKAN SEMUA KEGIATAN DI BLOG

PEMATERI: 
DEDI DWITAGAMA



Sebelum perkuliahan dimulai, ada pertanyaan yang menggelitik dari seorang pembelajar tentang siapa narasumber yang memberikan perkuliahan pada hari ini.  “Kok, mirip wajahnya dengan narasumber sebelumnya?” Ternyata benar, Dedi Dwitagama adalah kakak adik dengan Agus Sampurno (narasumber yang memberikan materi Kiat Menjadikan Blog Banyak Pengunjung) https://cikgudhani.blogspot.com/2020/05/menelisik-gaya-menulis-dahlan-iskan.html

Dalam momen perkenalan, Dedi Dwitagama menyuguhkan biodata dan beberapa aktivitas pribadinya melalui link berikut:

Apa itu Blog? Secara sederhana blog seperti diary atau catatan harian yang diunggah ke internet dan bisa dinikmati oleh orang sedunia --- Dedi mulai ngeblog tahun 2005 di http://dwitagama.blogspot.com

Mulanya ia mendokumentasikan semua kegiatan di kelas, di sekolah, di luar sekolah dan hobinya di bidang fotografi. Tapi ia merasakan tidak puas dengan tulisannya yang bercampur aduk itu. “Rasanya seperti nano-nano,” ungkapnya. Kemudian ia memutuskan untuk hijrah ke wordpress.
Mulai tahun 2007 barulah ia memulai mendokumentasikan ide-ide tentang pendidikan dan kegiatan sekolah. Baca  http://dedidwitagama.wordpress.com

Usahanya tidak sia-sia,  sehingga mendatangkan hasil. Baca http://trainerkita.wordpress.com
Sebuah hasil karya hunting foto didokumentasikannya di http://fotodedi.wordpress.com
Semua blog itu masih aktif hingga kini,   berikut potingan terakhirnya

Beliau ikut posting artikel di blog keroyokkan kompasiana.com,

Apa manfaat ngeblog? yang paling utama adalah merubah pola fikir sebagai KONSUMEN TULISAN menjadi PRODUSEN TULISAN, jika dulu hanya menikmati kerja keras orang lain, tetapi kini tulisannya banyak dinikmati orang lain. Dalam seminggu blog Dedi, http://trainerkita.wordpress.com pernah dikunjungi lebh dari 2.000 pembaca, sehari rata-rata sekitar 300 pembaca.

Dokumentasi yang ditulisnya di  https://trainerkita.wordpress.com membuat ia sering ditemukan oleh Even Organizer yang sedang mencari pembicara dan mendatangkan rejeki keliling Indonesia.

Pada bulan November 2019, Ia pernah mendapat undangan kehormatan untuk mengadakan sharing pemantapan teknologi digital di hadapan guru-guru SMA se-Indonesia yang sedang berkumpul di IPB University Bogor Lihat https://trainerkita.wordpress.com/2019/11/07/pesta-sains-nasional-ipb-university-guru-kreatif-inovatif-di-era-digital

Dari blog itu juga, Dedi Dwitagama akhirnya wara-wiri berbagi ilmu ke seluruh Indonesia. Alhamdulillah, rezeki yang datang dari Allah.  Pernah dalam setahun, ia hadir di 181 forum seminar, diskusi, dan sebagainya. https://trainerkita.wordpress.com/about/

Merawat blog: persis seperti merawat cinta kasih, merawat tanaman, hewan, dan sebagainya. Harus sering dikunjungi, disiram dengan artikel, dijawab balik komentar pembaca, kalau sedang kering ide, lihat" blog orang lain, biasanya muncul ide, ... tulis deh.

Jjika sedang banyak ide, tulis sekaligus ke dalam beberapa artikel. Setiap artikelnya tak perlu terlalu banyak. Cukup dua atau tiga alinea lalu lengkapi dengan foto atau video. Setelah itu,  Posting tulisan secara terjadwal, misalnya  seminggu sekali. Sebulan Anda akan menghasilkan sekurangnya empat artikel.


Kunjungan blog Dedi Dwitagama per hari ini, Rabu, 20 Mei 2020 lebih dari 200 pemirsa ... mampir ke blognya. Ia memotivasi dengan menulis komentar di blognya agar bisa berkunjung balik ke blog pemirsa.

Biarkan pengunjung meninggalkan komentar agar kita mengetahui sejauh mana ketertarikan pembaca terhadap konten yang kita hasilkan. Jangan berfikir negatif, apakah postingan yang kita tulis bakal jadi menarik dan banyak yang baca atau tidak? Tulis saja apa yang ingin ditulis, selanjutnya biarkan pembaca sendiri yang menemukan tulisan kita.


Ini ada pengalaman unik Dedi. Ia sering berfikir tentan perayaan hari Kartini di sekolah selama puluhan tahun sejak dari ia jadi murid hingga kini menjadi seorang guru.  Mengapa perayaan Hari Kartini diperingati dengan kontes busana daerah? Padahal Kartini jadi pahlawan bukan karena pakaian daerah, tetapi karena sering menuliskan surat berisi ide-ide pemikiran dia yang membuat dunia kagum untuk zamannya.

Postingan itu ditulisnya sejak tahun 2017 dan ternyata hits banget dan dibaca lebih dari 7.000 kali. Padahal, ide itu ia tuliskan itu pada bulan November. Ide itu muncul dan mengalir begitu saja. Kegiatan sambilan ini ia lakukan di saat tidak ada jam pelajaran di kelas dan menunggu waktu pulang.

Tuliskan saja apa yang ada di sekolah!
Sertakan foto dan video sebagai promosi sekolah Anda.

Sekarang ini kita bisa menulis blog hanya dengan menggunakan HP android sambil menunggu anak saya di parkiran sekolah atau sambilan lainnya. Tulis artikel tentang apa saja yang terlintas di pikiran saat itu. Dua atau tiga alinea disertakan foto atau video ... Upload! jadi, deh.
Dedi Dwitagama memberikan contoh saat ia berinteraksi dengan muridnya  melalui home learning yang telah  dokumentasikannya.

Menjawab atas pertanyaan salah seorang anggota pembelajar mengenai kebiasaan apa dari pembaca yang melakukan pencarian di mesin telusur google. Apakah JUDUL ARTIKEL atau NAMA PENULIS BLOG? Ia menjawab berdasarkan pengamatan, yaitu lebih banyak yang dicari adalah konten yang ingin dibaca ... Jadi, kalau mau blog dikunjungi banyak pembaca, mulailah menulis hal-hal yang menurut dirasa banyak dibutuhkan orang saat ini. Gunakan judul yang menarik perhatian, maka bolg akan rame deh.

Dedi kembali mengajarkan tentang bagaimana blog akan ramai dengan komentar, ia menyarankan agar para bogger melakukan walking blog, yaitu berkunjung serta mengomentari blog teman. Secara etika kita harus membalas komentar di blog orang lain yang memberi komentar di blog kita, happy deh.

Blog itu mempunyai karakter dan keunggulan masing-masing. Blogspot itu generasi blog terdahulu, wordpress lebih baru dan biasanya teknologi terbaru memiliki banyak keunggulan, kompasiana itu pembacanya luar biasa. Mereka adalah perwakilan orang indonesia di seluruh dunia yang gemar menulis dan membaca. Jadi, seru aja jika menulis di kompasiana, lebih menantang... Blog kita bisa diisi dengan berbagai hal yang menarik. Supaya tulisan lebih menarik jangan lupa sertakan foto atau video. Berbeda dengan instagram yang lebih meng-ekspose foto.  Captionnya hanya cukup seperluny. Lain lagi kalau youtube. Hal ini lebih menuntut kemampuan narasi lewat adegan visual. Feel-nya bedaantara satu dengan lainnya. “Ada keseruan sendiri,” uangkap Dedi.

Nah, podcast lebih menantang lagi. Dedi menyampaikan  bagaimana mudahnya bercerita tentang apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan para pendengar.  Karena cuma audio podcast bisa dinikmati sambil mengerjakan apa saja dan dimana saja.  Lalu, ia menganjurkan para pembelajar untuk menpunyai podcast sendiri, agarbisa eksis di podcast.

Sambil memberikan perkuliahan, Dedi memberitahukan jika ia baru saja memberi komentar di blog murid-muridnya di kompasiana sebagai tugas home learning, mempromosikan sekolah,. Lihat https://www.kompasiana.com/fadila99982/5ec4c74d097f367a7253baf3/apa-saja-sih-jurusan-yang-ada-di-smkn-50-jakarta

Dedi Dwitagama juga menugaskan siswa baru di SMKN 50 Jakarta untuk mempromosikan foto-foto keunggulan sekolah dan keakraban mereka dengan senior dan guru-guru baru mereka di instagram. Setiap murid harus posting 100 foto.  Coba deh, search #SMKN50JAKARTA di instagam, itu hasil tugas paksa agar murid menggunakan gadget untuk kebaikan.

Pertanyaan kembali diajukan oleh salah seorang anggota, apakah boleh judul tulisan di blog dibuat aneh? Misal judulnya Mr. X telah meninggal... Tapi ketika dibaca tulisannya ternyata dia hanya meninggalkan rumah untuk beberapa hari saja. Ada pula ditemukan antara judul dan isi malah berbeda.

“Menanggapi hal ini, Dedi mengatakan sebenarnya boleh saja, itu kan blog kita. Ya, suka-suka kita mau bikin judul apa. Tetapi coba aja bayangkan saat diri kita sebagai pembaca blog orang lain. Lalu menemukan judul tertentu dan beda isinya ... Gimana rasanya .... Nah, rasa empati bisa jadi kontrol dalam memproduksi tulisan,” begitu menurut Dedi.

Di sela-sela pemateri memberikan ceramahnya, moderator, kali ini giliran Bu Fatimah (dari : Aceh) mengalihkan perhatian dengan mengatakan para pembelajar sedang terhanyut mengikuti Pak Dedi menyampaikan materi. Spontan beliau tersenyum membacanya. Ia menambahkan, dengan memanfaatkan waktu yang diberi Allah, akan lebih berguna daripada ngeggosip dan bikin ribut tetangga. Mending nulis dan bikin buku, dapat duit. (hahahaha ...) Ia menyinggung tentang karirnya yang sekarang kembali menjadi guru lagi karena masa jabatan dua periode sebagai kepala sekolah telah berakhir.

Dedi kembali membagikan link https://fotodedi.wordpress.com/2008/07/01/ayam-aduan-toraja/ untuk mencairkan suasana. Ada seorang anggota group dari Tana Toraja yang memancing kehangatan dari sebuah pertemanan. Ia lalu mengingatkan betapa nikmatnya kopi khas Tana Toraja saat berkunjung ke sana.

ini dokumentasi kunjungan Dedi di Tana Toraja. “Luar biasa sekali daerah itu!” ungkapnya https://fotodedi.wordpress.com/?s=toraja

Bisa juga saat sedang marah, Dedi membuat tulisan yang didokumnenkan dan diunggahnya ke https://dedidwitagama.wordpress.com/?s=nafsu+tkd

Menurutnya lagi, blog itu bisa jadi tempat mendokumentasikan apa saja. Sebagai cara meninggalkan jejak, mempraktikkan pribahasa ‘gajah mati meninggalkan gading harimau mati meninggalkan belang’. “Kalo guru mati…?” Bertanyanya bercanda.

Terhadap pertanyaan seorang anggota pembelajar lainnya, mengenai tulisannya yang paling banyak viewersnya, yaitu tentang media. Sampai sekarang tiap hari masih bertambah yang melihat, sedang tulisan lain stagnan (tidak berubah). Sebaiknya tips apa agar blog banyak pengunjungnya?

Dedi menjawab, jika kita ingin memberi kepuasan kepada viewers, tetaplah memproduksi tulisan-tulisan berkaitan hal yang sama dengan konten yang pernah banyak pengunjungnya itu. Tetapi, saat orang mulai bosan dengan tema itu, tulisan kita akan ditinggalkan. Tetaplah  menulis sesuai passion diri kita sendiri. Mungkin itu tidak bernilai saat ini. Namun, bisa jadi untuk sekian tahun ke depan dibutuhkan orang.

Ada pertanyaan yang sangat penting, ketika tulisan yang dimuat di suatu blog X.... kemudian isi dari situs itu dibagikannya lagi ke FB.. Beberapa jam kemudian tulisan tersebut menjadi hilang (tertulis melanggar ketentuan...).  Apa yang menjadi peyebabnya?

Menurut Dedi, jika posting di blog wordpress kayanya tak akan hilang, karena kontrolnya tak terlalu ketat, namun jika dimuat di kompasiana atau di FB, bisa jadi postingan itu akan hilang.  Karena ada redaktue yang bekerja mengamati isi tulisan. Mereka memiliki sistem yang dapat mendeteksi tulisan hasil kopi paste. Pasti akan ketahuan dan dihapus. Syaratnya jika ada kopian,  tak lebih dari 25 persen artikel.

Harus berhati-hati juga jika membuat tulisan di blog.  Jangan menulis nama, lokasi, organisasi  dan lain sebagainya yang bisa membuat kita terkena pasal  pencemaran nama baik.

Menanggapi adanya kecemasan dari para pembelajar di group menulis ini mengenai terjaring UU-KPE, Dedi kembali mengajak untuk berlaku cerdas. Dalam menulis di internet, ia menggunakan gaya menulis fiksi atau negeri paman besut untuk mengungkap keresahan tanpa menyebut nama tokoh. Ini mengganti dengan nama tokoh lain. Intinya, kita akan tetap bisa mengungkap keresahan dan tetap aman. Ini artikelnya :


Menjelang beberapa jam kemudian, blog Dedi Dwitagama hampir menembus 300 pengunjung.

Hingga sesi terakhir, Dedi menyimpulkan bahwa menulis di blog adalah salah satu alternatif di era digital yang mudah dikerjakan oleh setiap orang. Karena bisa jadi penanda atau jejak kehidupan kita. Ketika tulisan kita bermanfaat buat orang lain, maka pahalanya bakal terus mengalir walau kita sudah tiada.  Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat sesama. Beliau pun mengucapkan terima kasih atas kunjungan ke blognya. Beliau juga mengizinkan bagi para pembelajar yang memiliki pertanyaan atau kesulitan saat mengelola blog, untuk langsung japri padanya. Semoga saya bisa membantu ... “stay safe ya teman", semoga kita bisa jumpa di darat pada kondise sehat dan bugar.

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar