Selasa, 28 Juli 2020

Tips Melakukan Chatting dengan Guru

Anda Siswa? Ini Tips Melakukan Chatting dengan Guru Bahasa Indonesia-mu


Pernahkah kamu merasa jengkel saat kamu melakukan online chat (obrolan daring), tetapi tidak direspon oleh gurumu? Maksudnya, Pak Hamdani, lho! Gurumu ini mendiamkan saja, bahkan tidak kunjung membuka chatting darimu. Bahkan kamu menganggapnya sombong, cuek, atau menjengkelkan. Hehe… jangan salah sangka dulu, barangkali ia sedang melakukan pekerjaan lain sehingga belum sempat membuka chat darimu.

Sebelum kamu berpikiran yang bukan-bukan, sebaiknya kamu periksa dulu, tuh, tulisan yang kamu ketik pada HP-mu! Jika kesalahan itu ada pada dirimu, kamu tidak sepantasnya menyalahkan orang lain. Tentang mengapa orang yang kamu ajak berkomunikasi tidak menjawab chat darimu, itu masalah lain yang kita tidak tahu situasi dan kondisi sipenerima chatting saat itu. Apa ia sedang, sibuk, istirahat, atau androidnya tidak berada didekatnya. Kamu harus bersangka baik, husnuzon. Su’uzon atau bersangka buruk hanya akan membuat kita berdosa.  

Di mana-mana orang chatting itu sudah biasa menggunakan kata-kata yang disingkat, gaul, atau dengan lambang-lambang. Tapi lihat orangnya dulu, Bang. Jika dengan teman sebaya, itu tentu tidak menjadi masalah. Atau orang itu sudah sangat kita kenal dengan akrab. Untuk urusan dengan guru Bahasa Indonesia, kamu tentu akan mendapat penilaian darinya. Apa lagi jika bukan soal berbahasa yang baik dan benar. Kamu pasti akan terlihat banyak melakukan kesalahan jika setiap kali kamu melakukan chatting dengannya, kamu mengabaikan dan menabrak aturan eyd, huruf kapital, pemilihan kata (diksi), atau konten kalimat yang tepat.

Ini bukan masalah sok Indonesia banget. Ini soal kamu ke depan mau memiliki sebuah kemampuan berbahasa yang baik tentunya. Bagaimana kamu mampu berbahasa yang baik dan benar, jika hal-hal yang kamu anggap kecil seperti chatting ini tidak kamu awali menulisnya dengan benar. Ini akan menjadi kebiasaan dan terbawa-bawa hingga ke mana-mana. Menulismu jadi amburadul. Menulis cerita amburadul, menulis surat amburadul, menulis jawaban singkat saja juga amburadul. Lalu, apa yang mau dinilai darimu?

Banyak orang lupa, menulis itu adalah sebuah keterampilan. Dari terampil menulis, banyak orang menjadi sukses. Ia bisa jadi penulis ternama yang menghasilkan ratusan ribu bahkan ratusan juta rupiah tanpa harus bekerja keras yang mengandalkan otot dan tulang empat kerat (kaki dan tangan). Bekerja tak perlu berpanas-panas hanya untuk mendapatkan penghasilan kecil. Atau bekerja di bawah tekanan, seperti kerja yang diperintah atau diawasi. Hal ini lebih menjengkelkan dan menyakitkan tentunya.

Lalu, kapan kita akan memulainya jika bukan dari yang kecil-kecil? Oleh karena itu jangan ceroboh. Periksa tulisan/ chat berulang-ulang sebelum dikirimkan. Ditimbang dan dirasa-rasakan dengan hati. Apakah isinya sudah tepat, tidak menyinggung? Apakah tulisannya sudah benar tidak membuat orang bingung? Apakah pemilihan katanya sudah baik? Karena setiap kata itu mempunyai nilai rasa. Ada yang berkonotasi positif dan negatif. Jika ada kata-kata yang lebih halus maknanya, kenapa tidak digunakan? Itulah yang menunjukkan seseorang akan  dipandang cermat, teliti, atau tidak. Lalu, secara tidak langsung ia akan mendapat penilaian positif dari banyak orang.

Nah, dari sekarang mulailah memperbaiki banyak kekurangan yang ada pada dirimu! Lakukan semua dengan perlahan. Memang, mengubah kebiasaan itu tidak mudah. Tapi setidaknya, jika kamu telah memulai dan mencobanya, kamu pasti akan bisa melewatinya dengan baik. 

Semoga berhasil!

(Hamdani : #Tips dan trik).

MENJADI GURU IDEAL DAN BERPRESTASI

MENANG CACAK,  KALAH CACAK

"Pepatah Jawa yang mengatakan “Menang Cacak,  Kalah Cacak",  bermakna kalah atau menang harus dicoba. Pepatah ini bertujuan ujtuk memberi dorongan atau semangat agar kita mau mencoba. Apapun hasilnya nanti, yang terpenting adalah keberanian untuk mencobanya. Karena dengan keberanian dan kemauan untuk terus mencoba, akan memberi kita pengalaman baru. Dari pengalaman itulah, kita bisa mendapat pelajaran yang akan sangat berguna di kemudian hari".


(Tips Sukses Menjadi Guru Berprestasi dan Membangun Personal Branding)

Resume kuliah online Grup Whatsapp Belajar Menulis PGRI 

HARI/ TANGGAL : SENIN,  27 JULI 2020
PEMATERI : Sigit Suryo,  S. Pd., M. Pd.

PENULIS RESUME : HAMDANI

Kuliah hari pertama di Minggu ini, Senin, 27 Juli 2020,  Grup Whatsapp Belajar Menulis PGRI menghadirkan narasumber keren, seorang guru kreatif dengan sederet panjang prestasi yang diperolehnya. Saat ini,  ia aktif sebagai guru yang mengajar mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul. 

Sigit Suryono, lahir di Sleman, 20 Nopember 1976.  Ia menamatkan pendidikan S1-FMIPA di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002. Selanjutnya mengikuti Program Pascasarjana UNY di jurusan Teknologi Pembelajaran (2003-2006). 

Rasa syukurnya semakin dalam dirasakannya dari pernikahannya dengan Dwi Riastuti, M.Pd. Ia beroleh dua orang putra sebagai karunia Allah yang kemudian diberi nama olehnya Muhammad Yunus Baskara dan Galuh Ray Rannaa.

Kesibukannya sebagai seorang guru, tidak membuatnya berhenti berkarya di bidang lainya. Banyak aktivitas yang dilakukannya dalam mengisi kesehariannya. Di antaranya, sekarang ia masih menjabat sebagai Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas sejak 2012. Tidak hanya itu, ia juga masuk dalam Tim Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang. Keahlian di bidang multimedia tidak disia-siakannya dengan menjadi instuktur pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY. 

Sederet penghargaan yang diperolehnya sejak tahun 2009 hingga kini hampir tidak memiliki jeda. Tercatat ada 21 piagam penghargaan yang telah diperolehnya. Dimulai dari tingkat sekolah,  kabupaten,  propinsi,  bahkan nasional.  

Sesuatu yang membanggakan baginya,  ia pernah menerima Satya Lencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016. Ini ia peroleh atas prestasinya juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015. Kemudian tahun 2016 ia kembali mendapat penghargaan dari Kursus Singkat Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney. 

Dari kegiatan rajin menulis, membuatnya berkesempatan menjadi peserta Literasi Tingkat Nasional 2017. Tak urung,  di tahun 2018 ia juga diangkat menjadi Duta Rumah Belajar Tingkat Nasional dan sebagai peserta Terinovatif. Oleh Gubenur DIY, ia pun memperoleh penghargaan atas prestasinya sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif. 

Semua tentang Sigit Suryo,  S. Pd., M. Pd. terangkum melalui  situs web: ciget.info dan inobel.idPlatform.

Rumah Belajar di era Pandemi Covid-19 saat ini cukup populer di kalangan pelajar. Banyak pendidik yang menggunakan aplikasi ini sebagai sarana pembelajaran dalam jaringan (daring) kepada para anak didik. 

Luar biasa, ia pun tidak menyangka dapat menjadi duta dari komunitas yang kini telah berdiri sebagai platform media pembelajaran, yaitu Rumah Belajar.

Berawal dari kegiatan pelatihan pembelajaran berbasis TIK, Guru mata pelajaran IPA SMPN 1 Wonosari, Sigit Suryono pada tahun 2011 silam bersama dengan sejumlah rekannya menginisiasi berdirinya Rumah Belajar.

Bercerita tentang pengalaman,  Secara jujur, Sigit Suryo tidak menampik jika dirinya sejak dari SD hingga SMA tidak terlihat memiliki prestasi gemilang.  Baru ketika melanjutkan kuliah S1, rasa percaya dirinya baru tumbuh.  Ia aktif mengikiti organisasi di kampus. 

Dimulai kariernya dari menjadi pengurus HMJ Fisika UNY dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas FPMIPA UNY untuk seksi bakat dan minat. Sebuah pengalaman yang kurang menggembirakan,  karena kesiibukannya menjadi pengurus senat saat itu, ia hampir saja terkena drop out dari kampus keren itu.  

Tujuh tahun adalah masa yang amat panjang baginya untuk bisa menyelesaikan kuliah. Bahkan,  ia sampai segan untuk mengikuti pelepasan (wisudawan).

Namun,  di balik semua itu, keinginan belajarnya tidak berhenti. Walau hampir mengalami kekecewaan, ia bangit dan tidak berputus asa. Setelah tamat S1, ia melanjutkan pendidikan S2 di UNY dengan mengambil jurusan Teknologi Pembelajaran dan lulus 2006.

Awal perjalanannya bersekolah yang minim prestasi, ternyata memunculkan motivasi tersendiri baginya.  Alhasil, ia bisa meraih banyak prestasi atas keuletannya. 

Bagaimana ia bisa berprestasi? Banyak hal ia terinspirasi dari kata-kata nasihat bak mutiara dari kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya adalah seorang pensiunan guru SD. Yang dirasakannya,  ayah dan ibunya mendidik dengan penuh kasih sayang. Mengajarkan kesantunan. Walaupun kini ia telah berhasil, ayah dan ibunya tak berhenti masih memberi sangat dan mengingatkan untuk terus berjuang dan belajar.

Kata mutiara yang diucapkan oleh ibunya dan selalu dikenangnya adalah, "Menang cacak kalah cacak" Jika kita mendapatkan suatu kesempatan, lakukanlah dengan maksimal seolah-olah tidak ada kesempatan setelah itu. Masalah keberhasilan atau kegagalan, itu adalah hal yang biasa. Maka dari itu,  ia selalu melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. 

Keberhasilan akan mudah diperoleh jika kita berkerja dengan sepenuh hati serta fokus pada apa yang akan dilakukan. Memilah dan memilih jenis kegiatan yang akan dilakukan adalah penting, agar kita dapat membuat prioritas keberhasilan apa yang akan dicapai. 

Pengalaman telah mengajarkannya banyak hal. Pernah suatu ketika,  ia mengikuti berbagai ajang perlombaan sekaligus, tetapi gagal semuanya. Akhirnya ia menyadari bahwa ia harus menentukan target yang ingin dicapai trrlebih dahulu serta selalu mengevaluasi apa yang telah dilakukan.

Beberapa tips untuk meraih prestasi :

1) Belajarlah terus sepanjang hayat dan selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan. 

2) Tidak usah khawatir gagal dalam perjuangan, karena gagal adalah prestasi yang tertunda. 

3) Fokus pada kegiatan yang akan kita lakukan dengan berbuat maksimal. 

4) pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing even/ lomba dengan detail.

5) Lakukan persiapan dengan matang dan beri waktu yang lebih serta tidak terburu-buru. 

6) Lakukan pekerjaan dengan baik, tampil sempurna, serta berniat untuk menghasilkan karya  yang maksimal 

7) Buat skema pekerjaan agar memudahkan kita dalam mengikuti berbagai kegiatan. 

Dalam hal mengikuti even atau lomba Guru Berprestasi,  ia juga memberikan tips agar bisa meraih juara, yaitu:

1) Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.

2) Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.

3) Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi. (kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung).
Untuk tahun 2015, syarat portofolio adalah 8 tahun. Itu adalah hal yang sangat menantang bagi peserta Gupres. Maka, penting untuk selalu mengarsipkan semua kegiatan yang pernah dilakukan dari tahun ke tahun 

Pengalamannya tahun 2006 tersebut, ia masih menyimpan semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang diikutinya, foto, video dokumentasi, piagam, dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut).

Pelajari komponen-komponen portofolio sejak dini. Minimal 2-5 tahun sebelum mengikuti ajang lomba tersebut. Selama persiapan tersebut perbanyak kegiatan ilmiah dan juga produk-produk ilmiah sesuai komponen-komponen di portofolio tersebut. 

Usahakan seluruh komponen tersebut berisi semua. Kemudian untuk mencapai nilai yang tinggi tiap komponen maka ikuti berbagai kegiatan tingkat nasional seperti webiner saat ini yang banyak di selenggarakan oleh berbagai organisasi. Kemudian ikutilah berbagai lomba untuk mendukung gupres seperti inobel, LKG, maupun lomba lainnya. 

Jangan lupa juga membimbing siswa agar bisa beprestasi. Itu sebagai salah satu komponen di portofolio. Tak kalah pentingnya juga, seringlah berbagi kepada rekan sejawat dan di buatkan dokumentasi dan portofolionya. Akan ada test tertulis maupun lisan. kemudian jika sudah lolos di kabupaten,  persiapkan bahan presentasi dengan sebaik-baiknya karena itu termasuk penilaian yang terbesar.

4) Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang  dimiliki dan selalu memperhatikan buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. 

Karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll). Jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.

5) Buat makalah evaluasi diri,  "mengapa saya layak sebagai guru berprestasi", dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. Jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat.

Sebwlum itu,  untuk mengikuti Seleksi Gupres tingkat kabupaten, hal-hal yang harus dilakukan oleh guru adalah :

1) menyiapkan Portofolio dan juga karya inovasi, bisa berbentuk penelitian, best practice (sesuai dengan petunjuk di buku pedoman lomba Gupres).
Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan.  Jika belum keluar pedomannya, dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.

2. Buat portofolio 2-5 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.Kumpulkan semua karya (guru) yang sudah dibuat selama 2-5 tahun terakhir. Untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, dilegalisir oleh atasan langsung. Tata semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang diikuti. Foto, video, dan dokumentasi, serta piagam dan sertifikat. 

3. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik (guru) dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. Karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian, yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll. Jangan lupa membuat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.

4. Buat makalah evaluasi diri "mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi". Jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat.

Sigit Suryono juga memiliki pengalaman lain yang ingin dibagikannya. Tapi sebelumnya,  ia ingin memberikan motivasi pada kelas pembelajar ini,  bahwa saat ini kita hidup di alam yang serba terbuka. Ilmu lebih mudah diperoleh. 

Tidak hanya melalui tatap muka, namun berbagai kegiatan sharing ilmu bisa juga diperoleh melalui kuliah online, grup whatsapp,  dan lain seumpamanya. Maka, mari tuntut ilmu setinggi-tingginya dan amalkan ilmu kita di manapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah keberhasilan ada di depan kita. Sebagai pecut untuk membangkitkan semangat diri,  jadikanlah kesulitan itu sebagai penyemangat.

Untuk menjaga semangat berkompetisi "siap menang dan siap kalah", mutiara yang berada dalam lautan budi seorang ibu, selalu membentenginya untuk tidak mudah berputus asa. "kalah cacak menang cacak" (kalah maupun menang hal yang biasa). Yang penting, apabila ada kesempatan, ia sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan matang. 

Meskipun di awal sering gagal, namun sedikitpun tidak boleh membuat semangatnya luntur. Menyesali kegagalan adalah sebuah kesia-siaan. Tapi memikirkan bagaimana bisa mencapai kesuksasan hidup, itulah yang paling utama. 

Mendapatkan kesempatan studi singkat di Melbourne dan Sydney, adalah sesuatu yang sangat berarti baginya.  Di sana ia belajar tentang berbagai metode pembelajaran abad 21 yang bisa dikembangkan di Indonesia seperti STEM, Flip Classroom, Blended Learning. Ia juga melakukan observasi di sekolah daerah terpencil di Austria, Murabit 350 km dari Melbourne. 

Dalam hal memberikan kontribusi dan dukungan kepada pihak lain,  Sigit Suryono memberi motivasi kepada para siswanya agar memiliki jiwa bertanding atau bersemangat mengikuti setiap ajang lomba. Ia sekadar memberikan semangat,  namun ia juga melakukan pembimbingan dengan pendekatan dan pelatihan yang terprogram. 

Beberapa kali ia bisa mengantarkan siswa mengikuti OSN ke tingkat Nasional dari tahun 2006 s/d tahun 2017. Pendekatan yang dilakukannya bisa berbeda-beda, tergantung dengan situasi dan kondisi. Motivasi finansial bisa dipilih untuk memacu semangat lomba para siswa. Andainya berhasil sampai tingkat nasional akan mendapat hadiah, dapat naik pesawat terbang, atau mendapat beasiswa. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mempersiapkan tim sejak awal semester, agar memiliki kemampuan yang siap tanding. 

Kemudian, kiat untuk memotivasi diri agar tetap eksis hingga purna tugas, kita harus belajar terus. Menjadi guru,  ada kalanya kita mengajar dan ada pula kalanya kita belajar. Tidak usah malu dengan istilah "Kebo Nusu Gudel" kita bisa belajar dari siswa. Kita bisa belajar dari para junior. Karena ilmu-ilmu mereka lebih baru dan terupdate. Sementara kita bisa berbagi pengalaman buat mereka.

Kita sebagai Guru yang dianggap berprestasi adalah guru yang bisa di gugu dan ditiru. Guru yang bisa memotivasi anak, guru yang bisa mengarahkan anak, guru yang bisa mendidik anak, dan guru yang bisa membimbing dan menjadikan mereka pintar sesuai dengan kondisi lokasi masing-masing. 

Yang paling utama seorang guru yang berprestasi adalah guru yang bisa menginspirasi anak agar bisa sukses di dunia dan akherat. Sementara, gelar juara karena kompetisi merupakan bonus bagi seorang guru yang bisa meluangkan waktu dan pikirannya. Selain mendidik, mengajar, dan menginspirasi namun juga bisa mengembangkan dirinya sendiri dengan berbagai pengalaman dari orang lain. 

Untuk memunculkan jiwa berprestasi pada anak, juga bisa dilakukan dengan pendekatan personal yang dilakukan oleh seorang guru kepada anak didiknya.  Guru bisa menjadi model,  atau dari orang-orang hebat maupun dari teman-teman sebaya mereka. 

Siswa penting diberikan pengertian secara perlahan tentang makna kesuksesan. Tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan instan. Kesuksesan akan mengantarkan seseorang menjadi orang hebat dan mapan. Jangan pernah berhenti belajar. Karena kita akan menjadi mulia, jika banyak memberikan manfaat bagi orang lain. 




Program Organisasi Penggerak (POP) kemendikbud "Menuai Luka dalam Duka"

Indonesia Lawyers Club (ILC) TVONE
#ILCHibahBuatKonglomerat
Selasa, 28 Juli 2020


PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK (POP)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, 
MAU DIBAWA KE MANA?



Oleh Hamdani

Di tengah kesemrawutan pemilihan teknik pembelajaran saat ini, akibat terdampak Coronavirus - Covid-19,  meninggalkan polemik yang berkepanjangan yang belum ada ujung penyelesaiannya. Terkait dengan terobosan yang dilakukan  Kementerian Pendidikandan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengambil langkah cepat mengatasi permasalahan pembelajaran pada jenjang sekolah dan perkuliahan, masih menemukan jalan berliku dan penuh tantangan. 

Di satu sisi, kita semua berharap pendidikan semakin maju dan berkualitas. Namun di sisi lain, kesiapan kita belum dapat menjangkau harapan dan cita-cita yang setinggi langit. "Maju mundur kena", itulah yang sedang dialami oleh pembuat kebijakan  di dunia pendidikan kita. Sementara, masyarakat umum tampaknya lebih memilih berargumen negatif daripada mengikuti langkah para pembuat kebijakan dan para cendekia yang berada di ranah pendidikan.

Bagaimana tidak kekisruhan terus terjadi? Keseimbangan biaya pendidikan dengan kebutuhan ekonomi rumah tangga yang diaduk dalam satu periuk, lalu dihidangkan di tengah keluarga. Apa mungkin kita dapat memisahkan beberapa kebutuhan semudah meng-klik antara kebutuhan rumah tangga, pendidikan, bahkan kesehatan yang bersifat urgen? Sementara, kecukupan ekonomi rata-rata rakyat Indonesia saat ini masih terbilang rendah.

Kesulitan ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Berbagai cerita pilu dan menyedihkan mewarnai laman media social, media cetak,  dan media elektronik. Masih banyak masyarakat Indonesia di pelosok tanah air yang masih belum menguasai teknologi. Sehingga tidak dapat dipaksakan untuk segera memasuki dunia digital secara instan. Masih perlu dilakukan pembinaan dan dukungan baik materil dan spiritual.

Masihkah ada celah dan ruang di dunia pendidikan agar proses pembelajaran berjalan lancar dan menyenangkan?  

Banyak kalangan yang pro dan kontra sehingga memancing isyu positive dan negatif tanpa pula memberikan langkah penyelesaian yang rasionalitas. Protes bermunculan dari segala penjuru. Seperti anak panah yang sedang berbalik arah, Nadiem Makarim dibuat terpojok. Seorang muda cerdas dan kreatif, mengalami serangan balik atas sengitnya medan yang sedang diperjuangkannya. Terakhir, ia mendapat tantangan dari Organisasi Muhammadiah, NU, dan PGRI yang mundur dari kemendikbud. Ketiga organisasi ini memprotes Nadiem Makarim yang dianggap meremehkan Dan memberikan hibah kepada konglomerat Tanoto dan Sampoerna Foundation.

Ketua NU, K.H. Marsudi Suhud dengan tegas pula menyebut Nadiem Makarim tidak menghargai keberadaan NU. Namun, Setelah muncul kegaduhan, alih-alih, Nadiem Makarim mengatakan bahwa kedua konglomerat itu tidak akan menggunakan dana APBN untuk menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP).

Dikutip dari Kompas.com-23/07/2020 17.55 WIB, diketahui Kemendikbud akan melibatkan organisasi-organisasi masyarakat maupun individu yang mempunyai kapasitas untuk meningkatkan kualitas para guru melalui berbagai pelatihan. Kemendikbud mengalokasikan anggaran Rp 567 miliar per tahun untuk membiayai pelatihan atau kegiatan yang diselenggarakan organisasi terpilih. Organisasi yang terpilih dibagi kategori III yakni Gajah, Macan, dan Kijang. Untuk Gajah dialokasikan anggaran sebesar maksimal Rp20 miliar/tahun, Macan Rp5 miliar per tahun, dan Kijang Rp1 miliar per tahun.

Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE.,. seorang akademisi Muslim yang dikenal sebagai cendekiawan muslim, menyayangkan program kemendikbud ini. Ia menganggap program ini tidak tepat di tengah kekisruhan dan krisis pembelajaran di tanah air. Lalu,  Nadiem dianggapnya tidak berpikir menyelamatkan pendidikan yang terdampak pandemic, jija gal bagi-bagi dana segar APBN ini terus digulirkan. Menurutnya, apakah institusi atau organisasi yang lulus seleksi penerima dana POP itu adalah organisasi yang memiliki pengalaman di bidang pendidikan. Namun sebaliknya, ia melihat organisasi penggerak yang dimaksud tidak memiliki kredibilitas tentang pendidikan. Okeh Karena itu,  ia berharap jika dana ini masih ada, dialihkan Sana untuk stimulus pendidikan sampai ke pendidikan tinggi yang turut terdampak pandemic.

Huzaifah Dadang mewakili Ketua PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. dalam kesempatan telekonferensi di acara ILC meminta program POP diundur dan dananya dialihkan untuk tujuan-tujuan pendidikan yang sedang mengalami krisis seperti saat ini. Menurutnya, PGRI telah lebih dahulu menjalankan program-program yang menggerakkan dan memajukan pendidikan.

Retno Sulistyani,  komisioner KPAI bidang pendidikan juga berpikiran sama meminta program POP ini dibatalkan saja dan dialihkan untuk membantu  dana Pembelajaran Jarak Jauh dalam jaringan (daring). Ia melihat, walaupun pembelajaran dalam jaringan bukan suatu keharusan, namun guru-guru lebih memilihnya agar tidak berjalan sendiri. 

Pengamat pendidikan Indra Charismidiaji melihat sejak sepuluh bulan menjabat, Mas Nadiem justru memunculkan kegaduhan-kegaduhan di tengah masyarakat. Program-program PJJ adalah refleksi kondisi di dunia nyata. Ia mengilustrasikan tentang perjalanan menggunakan gojek, berawal dari mana titik jemputnya dan ke mana tujuannya? Atau sebaliknya, kita saat ini sedang nyasar ke mana-mana. Program Kemendikbud dilihatnya berjalan sepotong-sepotong  dan tidak terarah.

Menurut Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, dari semula ia sudah keberatan dengan pengangkatan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Ia menyebut Nadiem tidak membawa konsep untuk menjadi menteri. Program yang dijalankannya hanyalah  
Ia melihat Program POP ini cacat dari lahir. Seleksi organisasi yang dimaksud mestinya dilakukan sosialisasi, bukan penunjukan langsung. Ia menyarankan, dana POP ini sebaiknya dialokasikan untuk pembinaan sekolah-sekolah swasta di daerah-daerah dan untuk pembinaandan peningkatan tenaga guru  mestinya ini tidak dilakukan penunjukan

Lagi-lagi Fachri Ali, Pengamat Sosial Politik menunjukkan pandangan negatifnya kepada Nadiem Makarim. Sambil bercerita tentang silsilah sosok Nadiem Makarim, yang ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka, menyebutkan Nadiem telah melakukan kesalahan yang fundamental. Ia mengatakan bahwa Nadiem tidak mengenal Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa Nadiem tidak mengenal realitas Indonesia. Di luar itu, Fachri Ali mengagumi sosok Nadiem Muda yang cerdas. Kesalahan ini tidak terletak pada kemampuannya dalam berkarir. Terbukti ia tercatat sebagai seorang pebisnis yang sukses hingga namanya kesohor hingga  ke taraf Internasional.

Andreas Hugo Parera Anggota Komisi X DPR-RI, berpendapat lain dengan menyebutkan  keterlibatan organisasi baru ini yang bernuansa bisnis perlu dilibatkan dalam dunia pendidikan. Ia melihat polemik yang terjadi bisa berpotensi timbulnya permasalahan publik. Ia pun merasa kasihan kepada Nadiem, karena tuga menjadi menteri pendidikan menurutnya bukanlah mudah. Apa lagi di tengah pandemi yang berkepanjangan ini.

Sebaliknya, Syaiful Huda Ketua Komisi X DPR-RI, mengatakan POP ini semulanya akan dijalankan pada masa normal. Ke depannya, Komisi X akan mendiskusikan kembali apakah program ini akan dilanjutkan atau sebaliknya. Sebelumnya, ia sudah membayangkan pelaksanaan program ini akan terjadi gate. Menyangkut solusi yang akan dilakukan, komisi X meminta Kemendikbud untuk menata ulang program POP ini. Hal yang mengejutkan, ia menjelaskan tentang pendanaan POP yang menggunakan skema APBN seratus persen. Ini sangat berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Nadiem Makarim yang mengatakan Tanoto dan Sampoerna Foudation tidak akan menggunakan dana APBN.

Saleh Partaonan Daulay Anggota DPP-PAN yang mewakili Muhammadiyah menunjukkan penyesalannya terhadap seleksi penerima dana POP. Muhammadiyah dipandang hanya sebelah mata, sangat melukai hati. Ungkapan Mas Menteri terkait pendanaan POP menggunakan tiga skema dianggapnya sebagai sebuah pembohongan karena berbeda dengan yang diungkapkan oleh Komisi X DPR. Ia juga tidak melihat adanya inovasi dari Kemendikbud. Sebaliknya, masih banyak pendidikan di daerah-daerah yang minim sarana dan prasarana pendidikan. Nadiem yang dalam programnya lebih banyak berkaca pada pendidikan luar negeri, sangat bertolak belakang dengan kultur Indonesia. Menurutnya “Indonesia is Indonesia”. Ia tidak melihat inovasi dan terobosan yang dilakukan Kemendikbud. Bahkan Merdeka Belajar yang digadang-gadangkan adalah program yang sudah berjalan sebelumnya.

Menurut Mardani Ali Sera, Anggota DPP- Fraksi PKS, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Tapi ia tidak melihat adanya perubahan kualitas pendidikan Indonesia. Rencana Nadiem untuk memperbaiki pendidikan tidak mungkin dapat dilakukannya sendiri. Atas kekisruhan yang terjadi, Nadiem mestinya melakukan silatuhim dan bermusyawarah dengan banyak komponen masyarakat.

Terakhir, Praptono Direktur GTK Dikmen Diksus Kemendikbud sekaligus Direktur POP meralat terkait beberapa hal. Salah satunya, dana POP yang semula dianggarkan 595 Milliar hanya  283,3 Milliar. Dalam paparannya yang lebih banyak berbicara tentang teknis. Tampaknya belum akan memberi keteduhan berpikir. Sehingga lagi-lagi memunculkan kehebohan di tengah-tengah forum ILC. Apa yang sebenarnya diharapkan oleh para finalis seperti belum dapat terjawab. Namun, ini tentunya menjadi harapan besar kita semua bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Terlepas dari sentimentil dan egoisme. Karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama dan tidak mungkin dapat diselesaikan oleh seorang pemikir saja.

- - - - -

Kamis, 23 Juli 2020

Pembelajaran Daring

WORKSHOP 
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DARING 
DAN PEMBUATAN JADWAL BLOK 
SMK NEGERI 1 KARIMUN

(Karimun,  21 -23 Juli 2020)





Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Semangat pagi saya ucapkan kepada seluruh siswa kelas XII ITL 2

Apa kabar siswaku semuanya? Saat ini, kita masih berada dalam masa pandemic. Di mana setiap orang harus melakukan social distancing, fysical distancing, atau saling menjaga jarak antara satu dengan lainnya.

Oh, ya. Perkenalkan saya Hamdani. Saat ini saya ditugaskan untuk menjadi wali kelas Anda semua di kelas XII ITL 2. Sebelum ini, Anda dibimbing oleh Pak Zulfikar, guru produktif yang baik hati. Tapi sekarang beliau menjabat sebagai Kepala Program - Teknik Instalasi Tenaga Listrik TP.  2020/ 2021. Semoga beliau dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.  Begitu juga saya berharap, Anda bisa menerima saya untuk bersama mengantarkan Anda lulus dengan baik dan tanpa hambatan di sekolah SMK NEGERI 1 KARIMUN yang kita cintai ini. 

Wabah Corona belum berakhir. Virus Covid-19, makhluk centil dan nakal, masih mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa kita. Hmm.., kita tak perlu memusuhinya melainkan menjauhinya saja. Ia juga makhluk Tuhan yang punya kehidupan sendiri. Sebagai mana kita juga diberi kehidupan oleh-Nya. Oleh karena itu, saya hanya bisa ikut menyarankan agar Anda semua tetap siaga dan berhati-hati. Karena kita tidak tahu, jika musibah itu akan menimpa diri kita atau siapa saja orang-orang terkasih yang berada didekat kita.



Sejak pagi, yang dimulai pada hari Senin (21/7), kami guru-guru di SMK Negeri 1 Karimun sedang melakukan WORKSHOP PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DARING DAN PEMBUATAN JADWAL BLOK SMK NEGERI 1 KARIMUN. Pengajaran sistem daring, menggunakan Google Classroom dan Google meet. Kegiatan ini akan berakhir pada hari Jum'at pukul 16.00 WIB. 

Tampaknya, kita masih harus tetap belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan. Anda dan berikutnya ada delapan jurusan yang seangkatan dengan Anda,  yaitu jurusan Teknik Komputer Jaringan,  Teknik Pengelasan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik,  Teknik Kendaraan Ringan,  Teknik Sepeda Motor,  Teknik Bangunan, Teknik Desain dan Rancang Bangun Kapal, serta Teknik Audio Video, yang sekarang seharusnya sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), terpaksa harus mengalami permasalahan yang tampaknya jauh lebih tidak menguntungkan. Yaitu, Anda terpaksa tidak dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di DU/ DI yang sudah terkoordinasi sebelumnya. Sebagai gantinya, Anda akan dibimbing oleh Bapak dan Ibu Guru Mapel Produktif di workshop atau bengkel masing-masing jurusan.

Sedih sekali, tetapi keselamatan jiwa kita dan orang-orang yang kita sayangi berada di sekitar kita, jauh lebih penting untuk kita pikirkan. Dan kita semua berdoa, semoga badai Corona ini cepat berakhir. Supaya kita bisa segera berkumpul bersama, dalam melakukan berbagai aktivitas menuntut ilmu serta pekerjaan lainnya. Aamiin, ya,  Rabbal 'alamiin. 


Siswa kelas XII Teknik ITL 2 yang kami banggakan

Setelah masa PKL Tahun Pelajaran 2019/ 2020 berakhir di pengujung bulan September nanti, selanjutnya Anda akan kembali ke sekolah (back to school)  untuk mendapatkan materi pembelajaran di semester terakhir. Saat itu, kita juga belum tahu apakah sudah bisa kembali belajar bertatap muka seperti dulu lagi. Oleh karena itu, sementara ini solusi yang dapat kita lakukan adalah dengan melaksanakan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ). Di mana kita akan menggunakan aplikasi pembelajaran melalui internet, seperti grup whatsapp, google classroom, google meet, zoom,  atau webex. 



Pilihan termudah dan efektif yang dapat kita lakukan saat ini adalah dengan menggunakan aplikasi google classroom dan google meet. Lalu,  bagaimana Anda bisa bergabung dengan kelas Anda?

Agar Anda bisa bergabung dan terhubung melalui pembelajaran jarak jauh di internet, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut :
Sebelum memulai, unduh terlebih dahulu aplikasi Classroom di perangkat android Anda.
1. Unduh aplikasi classroom  melalui android Anda Masing-masing. 

     2. Jika telah berhasil mengunduh, lanjutkan membuka aplikasi classroom.


      3. Klik MULAI untuk mendaftar. 



4. Daftarkan akun Gmail Anda dengan benar. 


5. Masukkan kode kelas yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran. 
  6. Selanjutnya klik Gabung untuk bergabung dengan kelas. 
Namun Anda juga dapat meminta bantuan guru Anda untuk mendaftar.  Anda perlu berkoordinasi terlebih dahulu, lalu kirimkan nama akun Gmail pribadi Anda. 

Saya mengharapkan, Anda segera mendaftarkan diri setelah ini, agar kita dapat melalkukan persiapan lebih awal untuk menghadapi pembelajaran ke depan. 

Salam sukses! 


Minggu, 12 Juli 2020

MEMASUKI DIGITAL MARKETING DI TENGAH KETERPURUKAN PENJUALAN BUKU CETAK AKIBAT TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

Kuliah online 
Belajar Menulis PGRI 
Bimbingan Om Jay (Wijaya Kusuma)

Hari/ Tanggal :  Jum'at/ 10 Juli 2020
Waktu : Pukul 19.00 s.d. 21.00 WIB

Pemateri :

AGUS SUBARDANA, S.E., M.M., CDS





TULISAN-tulisan yang MENGINSPIRASI adalah tulisan yang memiliki 'roh' dan hidup selamanya. Peribahasa mengatakan, tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas. (HAMDANI)



Saat ini, jantung penerbitan, yaitu outlet penjualan buku bagai sedang mengalami 'kardiomiopati' (jantung lemah). Sulit melakukan 'push' agar darah percetakan dapat mengalir darahnya hingga ke sel terluar (para pembaca) di tubuh penerbitan. Organ penerbitan yang satu ini juga seperti sedang mengalami aritmia (sulit bernafas) akibat  melemahnya aktivitas penjualan buku. 

Sementara itu, hasil dari diagnosa lainnya menunjukkan bahwa dunia penerbitan akan mengalami mati suri, atau bisa jadi akan mengalami akut keracunan darah 'septikimia' lalu berhenti total beraktivitas jika 'pandemi' tidak segera berakhir. 

Hampir seluruh lini kehidupan saat ini sedang bermuram durja. Dampak mewabahnya virus Covid-19. "Corona" telah melumpuhkan banyak sektor usaha dan industri.  Dimulai dari tindakan merumahkan karyawan, penutupan usaha sementara, hingga pemberhentian tenaga kerja. Semua itu menjadi pemandangan yang luar biasa mewarnai sektor bisnis dan ketenagakerjaan kita. 

Suramnya wajah perekonomian, menjadi sketsa hitam di tengah ketidakpastian kapan akan berakhirnya pandemi ini. Bisnis penerbitan salah satunya yang mengalami degradasi (kemunduran) hebat, bahkan sampai ada yang terancam bangkrut dan gulung tikar.  

Sejak mulai diberlakukannya penutupan jalur keluar masuk orang di dalam negeri (lock down) pada awal bulan Februari, outlet penjualan buku sebagai ujung tombak usaha penerbitan/ percetakan mengalami penurunan omzet besar-besaran hingga 80%. Pasar buku menjadi sangat lesu dan hampir tidak ada lagi terlihat aktivitas perdagangan. Terakhir, Inisiatif menghentikan sementara kegiatan perdagangan terpaksa diambil karena harus mematuhi aturan yang diberlaku kan oleh pemerintah. 

Lemahnya geliat pasar buku cetak di era pandemi (corona), tak terasa kini sudah memasuki waktu berjalan 5 bulan. Namun belum ada tanda-tanda wabah akan berakhir. Sakitnya pun mulai dirasakan menggeroti hingga ke jejaring bisnis yang terkait dengan penerbitan. 

Banyak penerbit mengambil langkah penghentian distribusi ke toko buku hingga penutupan usaha sementara akibat tak lagi sanggup membiayai besarnya operasional perusahaan. Sebagian penerbit ada juga yang sudah gulung tikar karena mengalami kebangkrutan. 


Selama pandemik, perusahaan penerbitan terbesar (Gramedia) mengalami penurunan jumlah pengunjung yang sangat tajam di bulan Februari. Sempat naik seketika, namun kembali menurun hingga akhir Mei. Baru di bulan Juni terlihat mulai ada kestabilan pengunjung, namun masih dalam level yang belum normal. 


STRATEGI PEMASARAN DI ERA NEW NORMAL 

Menghadapi ketidakpastian perkembangan usaha, penerbit Andi menyusun rencana terhadap pengalihan strategi bisnisnya. Terdapat hikmah dari diberlakukannya fisical distancing.  Pandemi Covid-19 telah mengubah dunia menuju Low Touch Ekonomy. Era interaksi minim sentuhan fisik. Dengan kenyataan ini, penerbit Andi yang menjalankan usaha/ industri perbukuan, mau atau tidak, terpaksa harus mengelola strategi Digital Marketing (pemasaran digital). Sebuah strategi yang menjalankan strategi pemasaran dengan media digital. 

Transformasi strategi digital marketing ini, dipandang berpeluang menjawab tuntutan era digital itu sendiri. Perubahan dari memproduksi buku yang dihaslkan dari dicetak menjadi buku digital saatnya dilakukan seiring tuntutan dunia digital. Momen ini tidak menyurutkan langkah untuk terus berkembang di tengah kesulitan beraktivitas. Pelarangan menjalin kontak fisik (Phisical distancing) tidak mengartikan berhentinya nadi penerbitan buku. sebaliknya, akan selalu ada jalan saat kesulitan menghadang di hadapan.


MANFAAT DIGITAL MARKETING

Digital marketing menjadi pilihan yang paling efektif saat ini, mengingat pasar buku belum normal akibat terdampak masa pandemi ini. Kelebihan strategi ini adalah di samping daya jangkau pasarnya lebih luas, biaya produksinya pun relatif sangat rendah. Begitu pula dengan komunikasi dua arah yang dilalukan oleh perusahaan penerbitan dengan konsumen akan terjalin lebih mudah. Dari sini, perusahaan juga akan lebih mudah untuk membangun kepercayaan konsumen. 

Membangun digital marketing bisa dilakukan dengan bayak cara. Salah satunya, dengan kehadiran market place yang mengisi media sosial sangat membantu penjualan buku langsung kepada sasaran. Setelah dihubungi, market place yang jumlahnya cukup banyak itu memberi dukungan terhadap rekayasa penjualan yang akan dijalankan. Di antara market place yang besar saat ini adalah Tokopedia, shopee, bukalapak,  blibli, Lazada, belanja. dan lainnya. Tak luput media sosial lainnya, seperti whatsapp facebook, youtube, atau instagram bisa menjadi pilihan dalam memasarkan buku-buku oleh penerbit. 

Dalam mempertahankan strategi penjualan buku, cara lain yang dapat diambil adalah lewat komunitas-komunitas. Penjualan buku lewat komunitas ternyata lebih tinggi penjualannya. Buku novel misalnya dapat dipasarkan di dalam komunitas novel. Atau buku-buku pendidikan dipasarkan di komunitas guru. 

Selain itu, Agus Subardana (Direktur Pemasaran di Penerbit Andi) juga melakukan strategi penawaran promo khusus, yaitu memberikan diskon/ potongan harga yang lebih tinggi kepada konsumen. Melalui pegelaran acara live streaming pada even-even Webinar adalah strategi yang tak kalah pentingnya dalam mempromosikan  penjualan buku. 

Saat ini, aplikasi Zoom dan Webex dapat dimanfaatkan sebagai  alat/ sarana untuk melakukan pengembangan strategi bisnis pemasaran buku. Melalui aplikasi ini, penerbit tidak hanya bisa menjalankan strategi penjualan, lebih dari itu, bisa pula membagikan informasi dan  ilmu berkaitan bidang kepenulisan atau penerbitan. 

Selanjutnya, terobosan baru digital marketing ini merupakan strategi yang sangat penting bagi penerbit Andi untuk menaikkan brand mereka. Sistem pelayanan yang baik, cepat tanggap, dan familiar adalah "nafas" bagi keberlangsungan penerbit Andi ke depan. Mengambil hati pelanggan atau konsumen dengan mengakomodir persoalan yang dihadapi serta mencarijan solusi adalah prioritas yang harus menjadi perhatian.

Untuk melakukan publikasi dan promosi yang lebih besar, mobile marketing adalah solusinya. Sementara itu, penerbit Andi juga sudah menjalankan promosi melalui email marketing. Dengan cara ini, komunikasi dengan pelanggan terjalin dengan lebih efektif dan familiar. 

Cara lain yang dapat dilakukan dalam pemasaran buku adalah Personal Marketing, yaitu penjualan buku dengan cara menghubungi by personal. Buku-buku yang ditawarkan adalah buku yang  terkait dengan orang/ personal yanh dihubungi. Oleh karena itu, keberadaan aplikasi internet dalam pemasaran, sekali lagi menjadi sangat membantu dalam promosi penjualan buku. 

Solusi Countinious Marketting adalah langkah selanjutnya yang dapat diambil demi mempertahankan pemasaran buku tetap eksis. Penerbit Andi juga telah melakukan promosi berkelanjutan di jejaring internet. Pertumbuhan media sosial yang pesat di tengah-tengah masyarakat, secara langsung memberi peluang besar bagi berkembangnya pasar buku secara digital. 

Dalam menjalankan fungsi digital, penerbit Andi memiliki website atau tool yang dapat mengirimkan iklan dan promosi ke seluruh media sosial (internet) dalam satu kali klik

Website digunakan sebagai tempat promosi buku terbitan Andi. Berbagai informasi/ iklan menarik yang masih berkaitan dengan buku dapat dilakukan di sini. Begitu pula dalam hal pembuatan konten-konten yang menarik, bisa mempengaruhi para pembaca untuk membeli atau memilikinya. 

Demi terus mengembangkan bisnis melalui digital marketing, penerbit Andi menggunakan Google Adwords (google Ads). Google Adwords adalah sebuah produk periklanan yang dibuat oleh google. Yaitu sebuah strategi periklanan yang berbasis mesin pencarian. Dengan ini, pengunjung akan lebih banyak dapat mengunjungi iklan buku yang ditampilkan.

Strategi berikutnya Visual Marketing juga menjadi bagian yang sangat penting dalam periklanan buku. Dengan cara ini, iklan menjadi lebih kuat karena mengubah hal-hal yang tidak nyata menjadi sesuatu yang konkret.  Konsumen dapat menangkap pesan sesuai yang diharapkannya. Ketertarikan konsumen terhadap iklan yang ditampilkan, akan dapat memberi peluang jeuntunfan bagi perusahaan. 

Terakhir dalam paparannya, Agus Subardana bahwa promosi buku-buku pelajaran untuk sekolah-sekolah adalah target yang juga berpotensi besar untuk mendapatkan sisi keuntungan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam penggunaan dana BOS, sekolah dapat menggunakannya untuk pengembangan perpustakaan sekolah. Oleh karena itu, produksi buku-buku pelajaran, masih menjadi prioritas untuk terus dikembangkan.


Rangking Penjualan Buku Gramedia

Berikut ini adalah ranking buku-buku laku yang terjual di toko Gramedia. Untuk Gramedia di seluruh Indonesia novel memiliki kontribusi terbesar berada di posisi 16%. Buku anak di posisi 13,6%, dan buku Religi ,12%.  Sedangkan buku pelajaran (school book) 11%, dan diikuti oleh buku-buku komik 9%.

Dari seluruh pemaparan di atas, kita mendapatkan gambaran tentang usaha penerbitan yang memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. Walaupun saat ini penjualan buku-buku cetak sangat lambat akibat tergerus oleh pandemi Corona, namun seiring perjalanan waktu buku-buku akan senantiasa dibutuhkan oleh konsumen. Tidak hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan, buku juga menjadi sumber bacaan untuk hiburan dan motivasi. 

Terkait kecenderungan penerbit Andi akan melakukan penguatan strategi pemasaran menggunakan digital marketing, adalah hal yang sudah semestinya dilakukan demi mengejar ketertingalan atas lesunya perdagangan buku. 

Pandemik meninggalkan banyak hikmah yang merubah pola serta tatanan baru di segala lini kehidupan, termasuklah di dalamnya usaha penerbitan buku. Teknologi Informasi dan Telekomunikasi harus bisa dimanfaatkan dalam mengembangkan brand suatu usaha atau bahkan perorangan. 

Dalam hal ini, penulis tidak perlu khawatir tulisannya akan ditinggalkan dan tidak lagi dibaca. Karena pada pokoknya, tulisan yang bagus akan tetap disenangi oleh banyak orang. Ibarat kata peribahasa, tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas, tulisan-tulisan yang bagus adalah tulisan yang memiliki 'roh' dan hidup selamanya. 


Terima kasih,
Penulis Resume : Hamdani