Selasa, 09 Mei 2023

MENULIS TIADA HENTI (BAGIAN 3)


NASIHAT BAGI PENULIS PEMULA
(Tulisan buat menasihati diri sendiri)

Banyak yang lupa bahwa menulis itu mudah, semudah meng-klik tombol-tombol keybord di laptop atau di keypad gawai yang lazim disebut gadget. 

Menulis itu adalah sebuah keterampilan. Jika kita tidak memiliki suatu keterampilan yang kita kuasai, kegiatan menulis dapat menjadi pilihan untuk itu. Ini tentunya bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan. 

Dari terampil menulis, banyak orang yang menjadi sukses. Seseorang bisa jadi penulis ternama dan menghasilkan finansial. Uang ratusan ribu bahkan ratusan juta rupiah dapat diperoleh tanpa harus bekerja keras seperti bekerja yang mengandalkan otot dan tulang empat kerat (kaki dan tangan). 

Bekerja menjadi penulis, tidak perlu harus berpanas-panas demi mendapatkan hasil, baik materi maupun kepuasan batin. Menulis bukan pekerjaan yang terpaksa atau pekerjaan yang berada di bawah tekanan. Tidak ada yang memerintah, selain kita sendiri yang mengaturnya. Kapan dan di mana kita akan menulis, adalah tergantung keinginan kita. 

Lalu sekali lagi, kapan kita akan memulai menulis? Lakukanlah segera! Mulailah menulis dari hal-hal yang kecil yang kita mampu dan kuasai. Tulislah dengan seksama. Bukan asal menulis tanpa menghiraukan konten tulisan. Begitu juga tentang pemilihan diksi, ejaan, dan tata bahasa. 

Periksa tulisan berulang-ulang sebelum dikirimkan atau diposting. Ditimbang-timbang terlebih dahulu dan dirasa-rasakan dengan hati. Apakah isinya sudah tepat, tidak menyinggung, apa lagi menyangkut SARA. 

Begitu pula, apakah tulisan yang dibuat sudah benar dan tidak membingungkan? Kata-kata tertentu memiliki nilai rasa. Ada yang bernilai rasa baik (konotasi positif) dan ada yang berkonotasi negatif. 

Jika ada kata-kata yang memiliki konotasi positif (lebih halus maknanya), mengapa tidak digunakan? Seseorang akan dipandang sebagai penulis yang cermat, teliti, atau sebaliknya, jika ia menyadari keterampilan menulis itu bukan hanya tentang menyampaikan ide atau isi pikiran. Tulisan yang baik dan berkualitas, sebagaimana para penulis yang susah malang melintang, sangat memperhatikan kriteria tulisan yang baik. Output-nya, tulisan itu secara langsung akan mendapat penilaian positif dari banyak orang. Jika tidak, tentu tulisan kita akan kurang mendapat respon. 

Lalu, kita harus bagaimana? Sakit hati atau frustrasikah? Jawabnya tidak dan jangan! Andainya kita belum mampu menguasai banyak hal tentang seluk beluk dan teknik menulis, tetap sajalah menulis sambil terus belajar. Orang-orang yang sukses dalam menulis pasti mengalami beragam kisah dan suka duka. Sampai akhirnya mereka menguasai cara menyajikan tulisannya dengan baik. 

Sering kita dengar, tidak semua orang memiliki bakat dalam menulis. Namun banyak orang memiliki ide sehingga menjadikannya seorang penulis.
 
Nah, dari sekarang marilah kita mulai memperbaiki banyak kekurangan yang ada. Lakukan dengan perlahan! Hal sekecil apa pun yang mampu kita perbaiki, segeralah perbaiki. 

Memang benar, mengubah kebiasaan itu tidak mudah. Tapi setidaknya, jika kita telah memulai dan berkeinginan untuk mencobanya, kita pasti akan bisa melewati perubahan dengan sebaiknya. 

Semoga sukses!
(Hamdani).