KULIAH GROUP MENULIS WHATSAPP PGRI
MENDOKUMENTASIKAN SEMUA KEGIATAN DI BLOG
PEMATERI:
DEDI DWITAGAMA
Sebelum perkuliahan dimulai, ada
pertanyaan yang menggelitik dari seorang pembelajar tentang siapa narasumber
yang memberikan perkuliahan pada hari ini.
“Kok, mirip wajahnya dengan narasumber sebelumnya?” Ternyata benar, Dedi
Dwitagama adalah kakak adik dengan Agus Sampurno (narasumber yang memberikan
materi Kiat Menjadikan Blog Banyak Pengunjung) https://cikgudhani.blogspot.com/2020/05/menelisik-gaya-menulis-dahlan-iskan.html
Dalam momen perkenalan, Dedi
Dwitagama menyuguhkan biodata dan beberapa aktivitas pribadinya melalui link
berikut:
Apa itu Blog? Secara sederhana blog
seperti diary atau catatan harian yang diunggah ke internet dan bisa dinikmati
oleh orang sedunia --- Dedi mulai ngeblog tahun 2005 di http://dwitagama.blogspot.com
Mulanya ia mendokumentasikan semua
kegiatan di kelas, di sekolah, di luar sekolah dan hobinya di bidang fotografi.
Tapi ia merasakan tidak puas dengan tulisannya yang bercampur aduk itu. “Rasanya
seperti nano-nano,” ungkapnya. Kemudian ia memutuskan untuk hijrah ke wordpress.
Semua blog itu masih aktif hingga
kini, berikut potingan terakhirnya
Beliau ikut posting artikel di blog
keroyokkan kompasiana.com,
Apa manfaat ngeblog? yang paling
utama adalah merubah pola fikir sebagai KONSUMEN TULISAN menjadi PRODUSEN
TULISAN, jika dulu hanya menikmati kerja keras orang lain, tetapi kini tulisannya
banyak dinikmati orang lain. Dalam seminggu blog Dedi, http://trainerkita.wordpress.com pernah
dikunjungi lebh dari 2.000 pembaca, sehari rata-rata sekitar 300 pembaca.
Dokumentasi yang ditulisnya di https://trainerkita.wordpress.com
membuat ia sering ditemukan oleh Even Organizer yang sedang mencari pembicara
dan mendatangkan rejeki keliling Indonesia.
Dari blog itu juga, Dedi Dwitagama
akhirnya wara-wiri berbagi ilmu ke
seluruh Indonesia. Alhamdulillah, rezeki yang datang dari Allah. Pernah dalam setahun, ia hadir di 181 forum
seminar, diskusi, dan sebagainya. https://trainerkita.wordpress.com/about/
Merawat blog: persis seperti
merawat cinta kasih, merawat tanaman, hewan, dan sebagainya. Harus sering
dikunjungi, disiram dengan artikel, dijawab balik komentar pembaca, kalau
sedang kering ide, lihat" blog orang lain, biasanya muncul ide, ... tulis
deh.
Jjika sedang banyak ide, tulis
sekaligus ke dalam beberapa artikel. Setiap artikelnya tak perlu terlalu banyak.
Cukup dua atau tiga alinea lalu lengkapi dengan foto atau video. Setelah itu, Posting tulisan secara terjadwal, misalnya seminggu sekali. Sebulan Anda akan
menghasilkan sekurangnya empat artikel.
Kunjungan blog Dedi Dwitagama per
hari ini, Rabu, 20 Mei 2020 lebih dari 200 pemirsa ... mampir ke blognya. Ia
memotivasi dengan menulis komentar di blognya agar bisa berkunjung balik ke
blog pemirsa.
Biarkan pengunjung meninggalkan
komentar agar kita mengetahui sejauh mana ketertarikan pembaca terhadap konten
yang kita hasilkan. Jangan berfikir negatif, apakah postingan yang kita tulis
bakal jadi menarik dan banyak yang baca atau tidak? Tulis saja apa yang ingin ditulis,
selanjutnya biarkan pembaca sendiri yang menemukan tulisan kita.
Ini ada pengalaman unik Dedi. Ia
sering berfikir tentan perayaan hari Kartini di sekolah selama puluhan tahun sejak
dari ia jadi murid hingga kini menjadi seorang guru. Mengapa perayaan Hari Kartini diperingati
dengan kontes busana daerah? Padahal Kartini jadi pahlawan bukan karena pakaian
daerah, tetapi karena sering menuliskan surat berisi ide-ide pemikiran dia yang
membuat dunia kagum untuk zamannya.
Postingan itu ditulisnya sejak
tahun 2017 dan ternyata hits banget dan
dibaca lebih dari 7.000 kali. Padahal, ide itu ia tuliskan itu pada bulan November.
Ide itu muncul dan mengalir begitu saja. Kegiatan sambilan ini ia lakukan di saat
tidak ada jam pelajaran di kelas dan menunggu waktu pulang.
Tuliskan saja apa yang ada di sekolah!
Sertakan foto dan video sebagai promosi sekolah Anda.
|
Sekarang ini kita bisa menulis blog
hanya dengan menggunakan HP android sambil menunggu anak saya di parkiran
sekolah atau sambilan lainnya. Tulis artikel tentang apa saja yang terlintas di
pikiran saat itu. Dua atau tiga alinea disertakan foto atau video ... Upload! jadi, deh.
Dedi Dwitagama memberikan contoh
saat ia berinteraksi dengan muridnya
melalui home learning yang telah dokumentasikannya.
Menjawab atas pertanyaan salah
seorang anggota pembelajar mengenai kebiasaan apa dari pembaca yang melakukan
pencarian di mesin telusur google. Apakah JUDUL ARTIKEL atau NAMA PENULIS BLOG?
Ia menjawab berdasarkan pengamatan, yaitu lebih banyak yang dicari adalah
konten yang ingin dibaca ... Jadi, kalau mau blog dikunjungi banyak pembaca,
mulailah menulis hal-hal yang menurut dirasa banyak dibutuhkan orang saat ini.
Gunakan judul yang menarik perhatian, maka bolg akan rame deh.
Dedi kembali mengajarkan tentang
bagaimana blog akan ramai dengan komentar, ia menyarankan agar para bogger
melakukan walking blog, yaitu berkunjung serta mengomentari blog teman.
Secara etika kita harus membalas komentar di blog orang lain yang memberi
komentar di blog kita, happy deh.
Blog itu mempunyai karakter dan
keunggulan masing-masing. Blogspot itu generasi blog terdahulu, wordpress lebih
baru dan biasanya teknologi terbaru memiliki banyak keunggulan, kompasiana itu
pembacanya luar biasa. Mereka adalah perwakilan orang indonesia di seluruh
dunia yang gemar menulis dan membaca. Jadi, seru aja jika menulis di kompasiana, lebih menantang... Blog kita bisa diisi
dengan berbagai hal yang menarik. Supaya tulisan lebih menarik jangan lupa sertakan
foto atau video. Berbeda dengan instagram yang lebih meng-ekspose foto. Captionnya hanya cukup seperluny. Lain lagi
kalau youtube. Hal ini lebih menuntut kemampuan narasi lewat adegan visual. Feel-nya bedaantara satu dengan lainnya.
“Ada keseruan sendiri,” uangkap Dedi.
Nah, podcast lebih menantang lagi.
Dedi menyampaikan bagaimana mudahnya bercerita
tentang apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan para pendengar. Karena cuma audio podcast bisa dinikmati
sambil mengerjakan apa saja dan dimana saja. Lalu, ia menganjurkan para pembelajar untuk
menpunyai podcast sendiri, agarbisa eksis di podcast.
Dedi Dwitagama juga menugaskan
siswa baru di SMKN 50 Jakarta untuk mempromosikan foto-foto keunggulan sekolah
dan keakraban mereka dengan senior dan guru-guru baru mereka di instagram. Setiap
murid harus posting 100 foto. Coba deh, search #SMKN50JAKARTA di instagam, itu hasil tugas paksa agar murid
menggunakan gadget untuk kebaikan.
Pertanyaan kembali diajukan oleh
salah seorang anggota, apakah boleh judul tulisan di blog dibuat aneh? Misal
judulnya Mr. X telah meninggal... Tapi ketika dibaca tulisannya ternyata dia
hanya meninggalkan rumah untuk beberapa hari saja. Ada pula ditemukan antara
judul dan isi malah berbeda.
“Menanggapi hal ini, Dedi
mengatakan sebenarnya boleh saja, itu kan blog kita. Ya, suka-suka kita mau
bikin judul apa. Tetapi coba aja bayangkan
saat diri kita sebagai pembaca blog orang lain. Lalu menemukan judul tertentu
dan beda isinya ... Gimana rasanya
.... Nah, rasa empati bisa jadi kontrol dalam memproduksi tulisan,” begitu
menurut Dedi.
Di sela-sela pemateri memberikan
ceramahnya, moderator, kali ini giliran Bu Fatimah (dari : Aceh) mengalihkan
perhatian dengan mengatakan para pembelajar sedang terhanyut mengikuti Pak Dedi
menyampaikan materi. Spontan beliau tersenyum membacanya. Ia menambahkan,
dengan memanfaatkan waktu yang diberi Allah, akan lebih berguna daripada ngeggosip dan bikin ribut tetangga. Mending nulis
dan bikin buku, dapat duit. (hahahaha ...) Ia menyinggung tentang karirnya
yang sekarang kembali menjadi guru lagi karena masa jabatan dua periode sebagai
kepala sekolah telah berakhir.
Menurutnya lagi, blog itu bisa jadi
tempat mendokumentasikan apa saja. Sebagai cara meninggalkan jejak, mempraktikkan
pribahasa ‘gajah mati meninggalkan gading harimau mati meninggalkan belang’. “Kalo guru mati…?” Bertanyanya bercanda.
Terhadap pertanyaan seorang anggota
pembelajar lainnya, mengenai tulisannya yang paling banyak viewersnya, yaitu tentang
media. Sampai sekarang tiap hari masih bertambah yang melihat, sedang tulisan
lain stagnan (tidak berubah). Sebaiknya tips apa agar blog banyak
pengunjungnya?
Dedi menjawab, jika kita ingin memberi
kepuasan kepada viewers, tetaplah memproduksi tulisan-tulisan berkaitan hal
yang sama dengan konten yang pernah banyak pengunjungnya itu. Tetapi, saat orang
mulai bosan dengan tema itu, tulisan kita akan ditinggalkan. Tetaplah menulis sesuai passion diri kita sendiri. Mungkin
itu tidak bernilai saat ini. Namun, bisa jadi untuk sekian tahun ke depan dibutuhkan
orang.
Ada pertanyaan yang sangat penting,
ketika tulisan yang dimuat di suatu blog X.... kemudian isi dari situs itu
dibagikannya lagi ke FB.. Beberapa jam kemudian tulisan tersebut menjadi hilang
(tertulis melanggar ketentuan...). Apa
yang menjadi peyebabnya?
Menurut Dedi, jika posting di blog
wordpress kayanya tak akan hilang, karena kontrolnya tak terlalu ketat, namun
jika dimuat di kompasiana atau di FB, bisa jadi postingan itu akan hilang. Karena ada redaktue yang bekerja mengamati isi
tulisan. Mereka memiliki sistem yang dapat mendeteksi tulisan hasil kopi paste.
Pasti akan ketahuan dan dihapus. Syaratnya jika ada kopian, tak lebih dari 25 persen artikel.
Harus berhati-hati juga jika
membuat tulisan di blog. Jangan menulis
nama, lokasi, organisasi dan lain
sebagainya yang bisa membuat kita terkena pasal pencemaran nama baik.
Menanggapi adanya kecemasan dari para
pembelajar di group menulis ini mengenai terjaring UU-KPE, Dedi kembali mengajak
untuk berlaku cerdas. Dalam menulis di internet, ia menggunakan gaya menulis fiksi
atau negeri paman besut untuk mengungkap
keresahan tanpa menyebut nama tokoh. Ini mengganti dengan nama tokoh lain. Intinya,
kita akan tetap bisa mengungkap keresahan dan tetap aman. Ini artikelnya :
Menjelang beberapa jam kemudian, blog
Dedi Dwitagama hampir menembus 300 pengunjung.
Hingga sesi terakhir, Dedi
menyimpulkan bahwa menulis di blog adalah salah satu alternatif di era digital
yang mudah dikerjakan oleh setiap orang. Karena bisa jadi penanda atau jejak
kehidupan kita. Ketika tulisan kita bermanfaat buat orang lain, maka pahalanya
bakal terus mengalir walau kita sudah tiada.
Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat sesama. Beliau
pun mengucapkan terima kasih atas kunjungan ke blognya. Beliau juga mengizinkan
bagi para pembelajar yang memiliki pertanyaan atau kesulitan saat mengelola
blog, untuk langsung japri padanya. Semoga saya bisa membantu ... “stay safe ya
teman", semoga kita bisa jumpa di darat pada kondise sehat dan bugar.
Sekian