Rabu, 09 Desember 2020

NADA CINTA DAN KEDAMAIAN

 

NADA CINTA DAN KEDAMAIAN

Keharmonisan cinta terlahir dari rasa saling pengertian dan kasih sayang. Keharmonisan itu akan melahirkan kedamaian dan ketenteraman di dalam hati.

Do

:

Kita ini adalah satu dalam membangun ritma kehidupan, harmonisasi dan gerak langkah yang indah. Tinggi dan rendah adalah khazanah seni. Setiap perbedaan merupakan dawai yang mampu melepaskan getaran cinta dan kedamaian.

Re

:

Bentar dulu, masalahnya ada saja simpang nada yang sumbang. Harmonisasi tak akan wujud jika nada tidak  selaras.

Mi

:

Ya, kita memang sering tak mengerti tentang syair kehidupan. Ataukah kita memang tak mau mengerti?

Fa

:

Jangan salahkan kehidupan. Masing-masing kita adalah tuts yang diberi karunia untuk   menyuarakan harmonisasi dan keselasan. Kita mestinya mengambil peran masing-masing agar kita mampu menciptakan kedamaian dan ketenteraman bagi kehidupan.

Sol 

:

Benar, siapakah lagi jika bukan kita yang mewujudkan harmonisasi itu? Setiap kita mesti mampu menyuarakan kedamaian. Membuang rasa ego yang dapat melahirkan kebencian dan permusuhan di antara kita.

La:

:

Masihkah kita bisa bersama lagi, setelah sekian lama ritma dan gerak langkah kita terperangkap dalam perbedaan?

Si

:

Jangan pesimis dan tetaplah optimis! Dengan perbedaan itu kita telah menghasilkan berbagai simfoni kehidupan. Teruslah laungkan suara kedamaian agar sirna segala kebencian dan permusuhan.

Do

:

Benar! Kita ini adalah satu dalam membangun ritma kehidupan, harmonisasi dan gerak langkah yang indah. Tinggi dan rendah adalah khazanah seni. Setiap perbedaan merupakan dawai yang mampu melepaskan getaran cinta dan kedamaian. Mari kita terus menggaungkan semangat persahabatan dan kasih sayang di antara kita. Agar tercipta syair-syair kehidupan yang indah dan menenteramkan.

 

Selasa, 08 Desember 2020

MEMUAT IDE TULISAN DARI FORUM PERCAKAPAN GRUP

Lihat, bagaimana saya tidak kehilangan ide menulis!

Semula, saya sering tidak percaya diri jika ide yang akan saya munculkan bisa diterima oleh banyak orang. Sebaliknya saya merasakan tulisan saya sangat buruk. 

Ada juga perasaan jika tulisan saya akan dicemooh oleh banyak orang. Lalu, niat mengunggah tulisan saya pending. Bagaikan memeram mangga yang masih hijau, entah kapan akan masak dan enak bila dimakan. Tulisan menjadi tumpukan draf yang memenuhkan memori hape atau laptop. 

Kadang-kadang saya pun heran melihat orang lain bisa menulis tanpa jeda. Tulisannya berisi tentang apa saja. Satu kalimat pun bisa ditampilkannya menjadi sebuah tulisan. Idenya mengalirkan sejuta kreatifitas di dalamnya. Kadang-kadang tulisan itu enak dibaca dan kadang-kadang juga tidak. 

Rasanya saya akan berpikir dua kali untuk memposting tulisan yang saya anggap tidak mutu. Tapi pernah saya mendengar dan membaca dari sebuah forum menulis, jika tulisan yang kita tayangkan ternyata dianggap tidak bermutu oleh beberapa orang, biarkan saja. Kita tidak tahu oleh beberapa orang yang lain dan di waktu dan tempat yang lain, tulisan kita itu justru sangat dicari dan ditunggu untuk menjadi sumber ide/pemikiran bagi mereka. 

Pembaca tidak seorang. Pembaca terdiri dari banyak kalangan. Kepentingan membaca pun berbeda-beda pula. Membaca ada yang dijadikan sebagai sumber ilmu, sumber inspirasi, atau hanya sekedar untuk menyalurkan hobi membaca di waktu-waktu santai. 

Ada satu trik untuk memuat ide menjadi sebuah tulisan. Di mana kita tidak perlu repot dalam mengumpulkan ide, bahan, atau data yang hendak ditulis. Akurasinya pun bisa dipercaya karena itu bukan pemikiran sendiri. Sebagaimana yang dikhawatirkan oleh banyak pemula tentang ide/ pemikirannya sendiri, muncul dengan sangat buruk. 

Anda bisa mengambil bahan untuk tulisan Anda dari grup-grup Anda sendiri di facebook, whatsapp, atau lainnya. Di situ sudah pasti para anggotanya tak berhenti dengan berkomentar. Dari pada hanya memenuhi memori Anda lalu Anda hapus. Jadinya sia-sia, bukan? Lebih baik Anda me-resume-kannya menjadi tulisan yang berarti. 

Akan ada banyak kebaikan yang bisa Anda peroleh darinya. Di sini Anda hanya perlu mengemas pemikiran orang lain. Pemikiran yang tidak pernah Anda minta sebelumnya.  Karena ia muncul sendirinya dari sebuah ide kecil yang berkembang di dalam forum. 

Jika Anda memiliki banyak grup, baik di fb, whatsapp, instagram, dan lainnya itu akan sangat membantu. Walau andai sekalipun Anda tidak ikut nimbrung dalam percakapan di grup, cukup dengan mengintip saja, Anda sudah memiliki peluang yang banyak untuk menjadikannya tulisan Anda. Syaratnya, copy-paste seluruh isi percakapan atau sebagian yang penting saja, lalu Anda edit dan jadikan ia tulisan yang padu, atau tulisan yang sederhana satu halaman, dua, tiga, atau satu buku sekaligus. 

Anda sekarang telah memulai membangun tulisan Anda dari pikiran orang lain. Ini sangat mungkin bisa dilakukan jika Anda sendiri sedang tidak memiliki ide untuk menulis. 

Rangkaikan percakapan satu dengan lainnya menjadi kalimat-kalimat tidak langsung. Lalu jadikan ia dalam bentuk paragraf. Setelah itu paragraf demi paragraf. Maka sampailah Anda pada sebuah tulisan sederhana dalam bentuk artikel, fiksi, argumentasi, dan lain sebagainya. 

Semoga tulisan yang singkat ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.