Selasa, 26 Mei 2020

MENINGGALKAN BLOG YANG TERBENGKALAI

Meninggalkan blog yang terbengkalai bagaikan meninggalkan rumah yang berantakan.

Beberapa hari ini, aku sudah tidak lagi melihat blog pribadi. Serasa pergi meninggalkan rumah dan membiarkan halaman ditumbuhi ilalang. Kulihat dedaunan kering bertaburan di sana dan sini. Entah mengapa, ada keengganan di hati untuk mulai membersihkannya. 

Semangatku tidak cukup kuat untuk memelihara rumahku sendiri agar tetap berseri. Padahal baru kemarin aku meneriakkan yel-yel pembangkit semangat di dalam hati. Menciptakan rumah idaman tempatku beroleh kebahagiaan. 

Kini, ia menguap seketika bagaikan butiran embun yang hilang dalam hangatnya sinar matahari pagi. Bagaimana aku hendak memulainya? 

Ide merambah tulisan di blog terasa makin memudar. Beberapa potong tulisanku di dalam noteped terbengkalai dan  menunggu jemariku untuk menjamahnya. Ia seperti kebun kekeringan tak disirami. Bagai hewan peliharaan yang tak lagi kuberi makan. Kasihan, kulihat ia kurus sekali, sakit dan tak bertenaga.


Kini aku menemukan tipe kepenulisanku sendiri. Panas hanya sebentar, lalu dingin melempam. Angan melambung tinggi tapi usaha hanya sebatas bicara. Rasa ingin menggapai langit tapi tangan tak lebih dari sedepa. Berperahu tapi tak berpendayung. Hanya angan kosong dan hampa belaka.

Aku bukan seorang penulis yang baik setelah sekian banyak kudengar petuah dari para mentor di kelas tempatku belajar. Aku hanyalah seorang pecundang yang tak mampu bangkit tanpa ada yang membangkitkan. Aku hanyalah anak manja yang selalu minta disuapi tanpa pandai menyuap sendiri. 

Hidangan kini telah tersaji. Ide-ide menulis sudah dalam genggaman. Tapi apa yang kudapat? Hanya khalayan kosong seorang pemimpi di siang bolong. Saat orang sudah terbang jauh mencapai angkasa, sementara aku baru akan menghitung langkah. 

Bisakah aku merealisasikan impian yang lama kupendam? Menjadi penulis sejati bukan karena mengejar nama. Bukan pula untuk berbangga-bangga serta ambisi. Tapi lahir dari hati dan sanubari. Sebagai luahan perasaan yang indah berperi. Atau secuil torehan yang menyadarkanku pada sebuah kebenaran. Agar aku tahu arti berendah diri dan menghargai. Karena setiap yang kuhasilkan adalah anugerah yang tak terperi, sebagai kebaikan dari Ilahi.

Tips dan trik menggiatkan semangat menulis di blog saat mood mulai menurun:

1. Niatkan dalam hati bahwa menulis adalah ibadah. Kunci sukses berawal dari sebuah niat yang kuat. Saat menulis kita niatkan sebagai ibadah, kita akan beroleh kepuasan karena telah melakukan suatu kebaikan. Ingat! Tak ada yang sia-sia dari tulisan Anda, selagi isinya bermanfaat dan memberikan kebaikan untuk orang lain.

2. Tulis ide apa saja yang muncul untuk dijadikan bakal tulisan. Ide itu tidak setiap saat muncul dipikiran kita. Bisa jadi, ide tulisan itu tiva-tiba lenyap dari pikiran kita.Setiap kali ide muncul, bangunlah untuk segera menuliskannya di buku catatan atau melalui aplikasi notepad di ponsel Anda. Tulis sebisanya  dalam sepenggal atau lebih menjadi beberapa paragraf atau. Lalu abaikan tulisan tersebut untuk sementara waktu jika Anda kehilangan alurnya atau  mood dalam melanjutkan  tulisan. Begitu Anda memiliki waktu luang, gunakan ujung jari Anda mengklik notepad meneruskan tulisan yang masih terbengkalai.

3. Jadikan motivasi menulis di blog sebagai ajang berbagi ilmu dan tempat bersilaturrahim. Jika Anda kurang memiliki waktu untuk dapat berbagi dan berinteraksi, maka Anda masih bisa menjadi teman atau sahabat yang baik bagi banyak orang, dengan hanya menuliskan sebuah ide/ tulisan di blog. Berjuta-juta rakyat Indonesia, suatu saat pasti akan ada yang mendatangi blog Anda.

4. Bayangkan Anda harus segera mencicil pembiayaan rumah Anda. Sebagai seorang yang tidak memiliki modal besar dan berniat ingin segera memiliki rumah idaman atas usaha dan kerja kerasnya, ia pasti akan mengangsurnya sedikit demi sedikit membiayai finansial (keuangan) untuk membangunnya. Samalah hakekatnya dengan menyicil tulisan. Setiap hari tulisan kita harus ada progres. Menyambung tulisan apa saja asal kena dan sesuai dengan mood kita. Ingat, dari yang sedikit lalu menjadi banyak. 'Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit' 

Segera membangun blog Anda. Di sebanyak kekurangan Anda, ternyata Anda tidak sendiri. Sekian banyak orang sukses, mereka mengalami hal yang sama buruknya dengan Anda sebelum ini. Buang semua pikiran negatif, munculkan pikiran positif. 

Menulis itu suatu ibadah, menulis menyehatkan pikiran, dan menulis menghasilkan kepuasan. 

Selamat menulis!

Hamdani

1 komentar: