Jumat, 05 Juni 2020

MENULIS BUKU AJAR? GAMPANG... SIAPA TAKUT!




MENULIS TANPA BATAS USIA

"Usia, bukan penghalang untuk mengekspresikan diri. Tidak ada yang akan mengira, sebaris tulisan Anda akan sangat dibutuhkan di masa depan. Saat itu, Anda hidup di hati dan raga mereka".(Hamdani)


KULIAH ONLINE BELAJAR MENULIS VIA WA GRUP PGRI
HARI/ TANGGAL : JUM'AT, 5 JUNI  2020
WAKTU : PUKUL 19.00 s.d. 21.00 WIB

NARASUMBER :Dra. SRI SUGIASTUTI, M.Pd. 
BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU.

Penulis Resume : Hamdani

MENULIS TANPA BATAS USIA

SRI SUGIASTUTI
Sri Sugiastuti, adalah potret perempuan tangguh yang tidak patah semangat untuk memulai menulis. Wanita yang terlahir pada  8 April 1961,  memulai karir menulisnya ketika usianya sudah mendekati setengah abad. Saat itu, baru menyambung kuliah S2 dengan jurusan Pengkajian Bahasa Inggris. Jurusan ini masih linier dengan kuliah sebelumnya di S1 – Universitas Negeri Surabaya tahun 2010. 

buku ajar adalah sebuah keberuntungan besar bagi Sri. Di tahun yang sama, ia menghasilkan dua buku sekaligus.Yaitu, buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” yang diterbitkan oleh penerbit nasional terbesar Erlangga, dan buku antologi “Diary Ketika Buah Hati Sakit”.   

Buku keroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014, yaitu “25 Kompasianers Merawat Indonesia” Buku ini dibuat dalam rangka hari Kartini. Satu lagi buku berjudul “Indonesia Satu“, yang diterbitkan oleh penerbit Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on. 

Pada tahun 2013, ia kembali menerbitkan 3 buku. Buku pertama Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” diterbitkan oleh penerbit Mitra Widyawacana Jakarta. Ada juga novel Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena  Cirebon.

Tahun 2015, Sri Sugiastuti menulis buku ajar berjudul “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK”, edisi baru, yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga. Tahun 2016  buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ ditulisnya dan diterbitkan oleh penerbit Indie Oksana. Lalu di tahun 2017, buku “ The Stories of wonder Women’ adalah hasil tulisannya yang diterbitkan oleh Mediaguru. Tak urung ia terus menulis. Kali ini sebuah novel berjudul Tipuan Asmara. Dan masih banyak yang lainnya seperti: Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting)

Selain menjalani kesehariannya sebagai penulis buku, ia menjadi guru, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger, mengikuti berbagai komunitas kepenulisan, baik online maupun offline. Salah satu blog yang  masih sering diisinya adalah Gurusiana dan Komunitas Sejuta Guru Ngeblog. Ia juga aktif sebagai Pegiat Literasi Nusantara  dan Duta Bunda Baca Soloraya.

Untuk dapat berkomunikasi dengannya, Sri Sugiastuti membuka tangannya dan mempersilakan menghubunginya di link astutianamudjono@gmail.com,  www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M, @Astutiana.M.  IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.


“MENULIS BUKU AJAR? GAMPANG… SIAPA TAKUT!” 

Itulah kata-kata yang terucap pertama sekali, saat ia meyakini dirinya akan konsisten menulis. Dia harus mengubah mindsetnya sekalipun usianya terbilang sudah tidak muda lagi.

Ia menjadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban. Dengan itu, ia tidak merasa terbebani. Bahkan sebaliknya ia menjadisesuatu yang dapat menyehatkan dan mengasyikkan.  Konsistensi dalam menulis adalah kunci keberhasilannya.

Tentang buku-buku popular, ia menjelaskan bahwa buku faksi adalah true story (kisah nyata). Sedangkan buku fiksi adalah buku hasil khayalan pengarang belaka. Lain lagi dengan antologi, ini adalah kumpulan beberapa tulisan dengan satu tema yang sama dan ditulis secara bersama-sama (keroyokan).  Menulis pantun atau puisi bisa juga dijadikan satu buku jika sekurangnya mencapai 60 halaman. Tulisan ini dapat digolongkan ke dalam buku karya inovatif. 

Untuk menjadi penulis sesungguhnya, Sri Sugiastuti mengharapkan penulis pemula untuk mengubah  mindsetnya. Misalnya memperbanyak bergaul dengan para  pegiat literasi.  Dan jangan lupa menulis setiap hari sebagai mana yang dicetuskan oleh Bapak Wijaya Kusumah (Om Jay), sang Penulis buku Guru Blogger Indonesia.

Tentukan terlebih dahulu apa yang mau ditulis dan tulislah apa yang disukai dan kuasai.  (Sri Sugiastuti: Tips dan Trik)

Pesan-pesan menulis :
1. Tetaplah menulis dan belajar mengupgrade 
   diri agar lebih baik.
2. Tulislah apa yang disukai dan yang dikuasai.
3. Baca kembali tulisan yang dibuat secara 
   selektif sehingga  menghasilkan karya yang 
   menyenangkan untuk dibaca.
4. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya 
   hidupmu.
6. Biarkan tulisan itu menemui takdirnya . . .
 (Sri Sugiastuti)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar