Rabu, 22 April 2020

MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU




Di sela-sela kesibukan pulang kantor, Pak Edi S. Mulyanta yang menjabat sebagai Publishing Consultant Andi Publisher tetap tampil memberikan materi informasi dan motivasi kepada Grup Whatsapp Belajar Menulis Gelombang 8, Rabu, 22 April 2020 dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Pembelajaran malam ini bertema ‘Menulis dan Menerbitkan Buku’.

Sesuatu yang mengharu biru disampaikan oleh pemateri di awal penyajiannya adalah tentang kondisi  penerbit yang sedang di uji ketahanannya dengan kondisi pandemi yang luar biasa. Sehingga mengakibatkan  outlet penerbitan tutup. Ia menyampaikan bahwa darah penerbitan itu adalah karya tulis dari sang penulis. Karya tulis itulah yang kemudian diubah menjadi sebuah media (buku) yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet-outlet pemasaran. Baik itu toko buku, kampus, sekolah, dan atau pembaca secara langsung.

Setiap penerbit bernaung di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus. Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.

Selanjutnya, Pak Edi yang lahir di Jogjakarta, 24 Mei 1969 ini menyampaikan  kepada penulis, agar memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Ini bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Agar buku dapat diterbitkan melalui penerbit Andi, Penulis terlebih dahulu mengirimkan usulan dan proposal untuk menjajaki apakah jalur tulisan sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan. Hal ini dimaksudkan demi menghemat waktu dan biaya dalam memsiapkan tulisannya.
Setiap penerbit, mempunyai SOP dalam memilah dan memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri.  Tujuan utamanya adalah agar buku yang diterbitakan dapat terserap di pasar dengan cepat.
Penerbit pun mempunyai peta pasar yang terekam dari outlet-outlet penjualan. Sehingga instink penerbitan semakin terasah. Dengan melihat judul, outline, dan siapa penulis, memungkinkan penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya.

Selanjutnya, sang pemateri yang memiliki Blog www.sobatambyar.com menyebutkan bahwa kunci pertama bagi penulis agar karyanya direspon secara cepat oleh penerbit adalah membuat pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, dan melakukan sedikit riset tentang pesaing. Apalagi jika tema yang ditulis adalah tema yang baru. Untuk memengaruhi penerbit, penulis perlu melakukan tambahan data dengan melakukan riset kecil terhadap peluang pasar.  

Penerbit lebih cenderung mencari tema yang sesuai data pemasaran sudah ada, sehingga gambling dalam membiayai penerbitannya.  Risiko tidak terserap di pasar pun akan semakin kecil.  Ada solusi, penulis dapat mengirimkan karya/ tulisannya ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit. Para penerbit akan selalu menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak aspek pemasaran dijadikan sebagai pertimbangan utama.
Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Riset kecilnya adalah, apakah buku yang ditulis betul-betul mempunyai manfaat pada pembaca? Begitu pula pesaing buku. Apakah sudah ada atau belum? Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama mempunyai kualitas yang belum baik, akan tetapi ini dapat mengejar momen yang cukup bagus.
Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik,  akan tetapi penikmat pasarnya bisa hanya sisa dari para penulis perintis. Penulis perintis effort awal lebih banyak, namun terkadang mempunyai risiko karya/ tulisan tidak laku juga lebih besar.

Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan penerbitannya.
Poposal buku akan semakin sempurnya, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut.

Penulis banyak yang menebar proposal, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini tentu akan menghambat proses produksi bukunya. Sehingga terkadang penerbit harus memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal ini akhirnya diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses penerbitannya.

Proses penerbitan buku cukup panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain c over, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama. Dan yang membuat lama proses naik cetak adalah adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan.

Pada proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.
Proses editing akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis.
Kelemahan penulis biasanya adalah tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Lalu editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang baik.

Setting layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan.

Harga buku yang menarik, akan cukup memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya. Desain cover, juga memunyai peranan strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikan pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku.

Tipikal pembaca buku di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagai mana cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran

Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Itulah mengapa kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit sangat diperlukan. Karena akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar.

tidak ada buku Best Seller yang By Design. Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata. Jadi jangan takut menawarkan tulisan anda ke penerbit. Karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.

Demikian Pak Edi mengakhiri sebagian pengetahuannya kepada para pembelajar.

Pada sesi Tanya jawab, Pak Edi, sang Publishing Consultant Andi Publisher menjawab beberapa pertanyaan terkait tema ‘Menulis dan Menerbitkan Buku’ yang dipandu oleh moderator keren, Mr. BamS.   Secara umum, pertanyaan menunjukkan antusias para pembelajar dalam menerbitkan buku.

Pak  Edi juga merincikan tentang teknis penerbitan buku di penerbit Andi. Riset pasar yang dilakukan pertama kali paling penting, siapa sasarannya. Buku sekolah pasarnya sangat besar sekali, di banding buku masak.

Pak Edi kembali mengulangi penjelasannya terkait pertanyaan Bagaimana kondisi bidang penerbitan sekarang selama masa pandemi ini? Ia meyampaikan kesedihannya tentang kondisi yang sangat berat yaitu,  hampir 90 % outlet penerbitan sekarang tutup. Kampus dan sekoah tutup semua tidak ada aktifitas. Artinya, omzet penjualan betul-betul turun hingga ke titik nadir.

“Kami harus berjuang hingga tiga bulan ke depan untuk menanti masa panen di tahun ajaran baru,” katanya, “Dalam tiga bulan ke depan merupakan titik hidup mati penerbitan, karena jika tidak dapat melewatinya, banyak sekali penerbit di bawah IKAPI akan gulung tikar.”

Ia menambahkan tentang pasar online di Indonesia belum tumbuh untuk pasar buku, sehingga kami harus menahan lapar sejenak untuk tiga bulan ke depan. “Semoga pandemi ini akan reda,” harapnya.

Buku- buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter dan menjadi rangking pertama adalah buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar, komik, kemudian buku, keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.
 
Ia lalu menyarankan tentang strateginya pengiriman proposal, materi buku harus sebagian besar telah tertuliskan baik dalam bentuk draft atau masih outline detail. Sehingga waktu penyelesain dari usulan ke naskah lengkap tidak terlalu lama, untuk mengejar momen. Usulkan beberapa bab yang telah di tulis sebagai tambahan informasi ke penerbit, sehingga penerbit akan tahu gaya tulis penulis tersebut.

Untuk teknis dan tata aturan penulisan, Pak Edi mengingatkan penulis agar dapat memberikan kisi-kisi tata letak yang diinginkan, misalnya jenis huruf, kolom, text book, atau side note dan lain-lain. Kemudian akan diterjemahkan oleh desainer layout untuk disesuaikan dengan mesin-mesin cetak. Sebelum cetak, biasanya penulis akan diminta melakukan proofing materi, sebelum diproduksi massal.

Ada pertanyaan yang sedikit temperamental dari seorang penanya di grup terkait tulisan yang dikirimkan di beberapa penerbit, Pak Edi menyarankan agar membuat pertimbangan skala pasar penerbitannya. Penerbit skala nasional akan lebih menguntungkan secara keuangan, karena akan tersebar di seluruh penjuru toko buku. Opsi lain lain adalah dengan mengambil manfaat dari penerbit yang tercepat memutuskan menerima tulisan penulis.

Penerbit Andy lebih banyak menerbitkan buku-buku pendidikan. Baik buku pendidikan dasar, menengah,  hingga perguruan tinggi. Namun penerbit ini juga menerbitkan buku umum, non politik dan non agama.


“Buku yang diterima adalah buku yang punya life cycle atau daur hidup yang panjang, karena akan menguntungkan di jangka yang amat panjang. Buku trnding topic, biasanya berumur pendek dan jarang sekali terjadi cetak ulang atau repeat order dari toko buku, sehingga cepat beralalu momennya. Buku kami yang abadi adalah buku referensi untuk perguruan tinggi, ada yang berumur 30 th masih bagus pasarnya,” imbuhnya.

Ada pula yang menarik pertanyaan dari Mukminin terkait apakah penerbit Andi juga menerima naskah seperti Antologi Kisah Inspiratif dan Antologi cerpen, pemateri ini menyampaikan ada kelemahan antologi kisah inspiratif atau antologi cerpen, yaitu peluang pasarnya yang sangat kecil. Peminat buku seperti ini biasanya tergantung penulisnya atau komunitas penulisnya serta lingkungan social medianya. Sehingga market sasarannya menjadi kecil atau niche market.

Namun ia menghibur para pembelajar dengan mencontohkan seorang Raditya Dika yang awalnya hanya dipandang sebelah mata oleh penerbit.  Ia dianggap hanya menulis blog-blog yang tidak bermutu. Namun tulisannya itu Fun buat generasi milenial. Awalnya pasarnya Niceh Market, akan tetapi berkembang social medianya karena followernya banyak. Akhirnya bukunya best seller semuanya. Walaupun secara value naskahnya kurang bagus, tapi nilai pasarnya sangat besar.

Untuk saat ini, naskah motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator terkenal, bukunya bak kacang goreng.
Buku motivasi, cukup menarik semua penerbit. Akan tetapi tergantung kreativitas penulis dalam memaparkan ide-idenya.
“Buku motivasi yang baik pasarnya, memang melekat pada nama-nama terntentu di Indonesia. Dulu ada Mario Teguh, di mana bukunya luar biasa tanggapan pembacanya. Tung Desem Waringin, sangat fenomenal,” terangnya.

Akan tetapi ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya. Terbukti buku motivasi-motivasi berbasis agama, menjadi trend yang luar biasa. Kreativitas penulis menjadi tumpuan utama buku motivasi, sehingga tidak ragu-ragu melakukan  brainstorming dengan penerbit untuk menerbitkan buku motivasi di Indonesia. Ia lalu menyarankan untuk mencari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19 yang memorak porandakan motivasi kita. Ini lahan yang luar biasa untuk membuat buku motivasi.

Sebelum mengakhiri sarahannya, Pak Edi Mulyanta meninggalkan nomor ponselnya dan email edis.mulyanta@gmail.com untuk terus dapat menggali informasi darinya.

Waktu terakhir tinggal 3 menit pukul 21.00 WIB, moderator menutup pembelajaran online yang diringi doa bagi kesehatan penerbit serta ucapan salam. Sekian.

14 komentar:

  1. Buku- buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter dan menjadi rangking pertama adalah buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar, komik, kemudian buku, keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.

    BalasHapus
  2. Wahh sy punya koleksi buku cerita anak seri omj saat dl waktu msh jd gupres, apa bisa dirilis ulang hehehhe skr bxk mwnulis artikel, wawwwkerenn cikfudhani malah curhat ini hehehh

    BalasHapus
  3. Mantap resumenya,

    https://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com/2020/04/cara-menulis-dan-menerbitkan-buku-di.html

    BalasHapus
  4. Penulis hebat, sebentar saja sudah siap tulisannya... mudah2an kami bisa mengikuti jejak Omjay

    BalasHapus
  5. Hebat kalau kalau membuat pendahuluan

    BalasHapus
  6. Silahkan mampir k blog saya,jngn tkut zona hijau hehehe

    BalasHapus
  7. Mantul cikgu

    https://rahma-ppaismpdharmasraya.blogspot.com/2020/04/belajar-menulis-tampa-ide-bersama.html

    BalasHapus
  8. Terus maju Pak guru , jangan berhenti menulis,
    kunjungi juga,
    https://myasnati.blogspot.com

    BalasHapus
  9. Terima kasih kunjungan teman bloger semua. Lama tak melihat tanaman di kebun (blog) sendiri, tahunya sudah ada yang tumbuh dan berbuah. Siap untuk melakukan kunjungan balasan ke kebun 'bloger' teman-teman semua. Sabar, ya.

    BalasHapus