Di sela-sela
kesibukan pulang kantor, Pak Edi S. Mulyanta yang menjabat sebagai Publishing
Consultant Andi Publisher tetap tampil memberikan materi informasi dan motivasi
kepada Grup Whatsapp Belajar Menulis Gelombang 8, Rabu, 22 April 2020 dari pukul 19.00 hingga 21.00
WIB. Pembelajaran malam ini bertema ‘Menulis dan Menerbitkan Buku’.
Sesuatu yang
mengharu biru disampaikan oleh pemateri di awal penyajiannya adalah tentang
kondisi penerbit yang sedang di uji
ketahanannya dengan kondisi pandemi yang luar biasa. Sehingga mengakibatkan outlet
penerbitan tutup. Ia menyampaikan bahwa darah penerbitan itu adalah karya tulis
dari sang penulis. Karya tulis itulah yang kemudian diubah menjadi sebuah media
(buku) yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet-outlet pemasaran. Baik itu
toko buku, kampus, sekolah, dan atau pembaca secara langsung.
Setiap
penerbit bernaung di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk
mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus. Penerbit di bawah IKAPI
secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan
buku.
Selanjutnya,
Pak Edi yang lahir di Jogjakarta, 24 Mei 1969 ini menyampaikan kepada penulis, agar memahami ciri khas
terbitan setiap penerbit. Ini bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi
penerbit tersebut. Agar buku dapat diterbitkan melalui penerbit Andi,
Penulis terlebih dahulu mengirimkan usulan dan proposal untuk menjajaki apakah
jalur tulisan sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan. Hal ini dimaksudkan
demi menghemat waktu dan biaya dalam memsiapkan tulisannya.
Setiap
penerbit, mempunyai SOP dalam memilah dan memilih tulisan untuk dijadikan
komoditas industri. Tujuan utamanya adalah
agar buku yang diterbitakan dapat terserap di pasar dengan cepat.
Penerbit pun
mempunyai peta pasar yang terekam dari outlet-outlet penjualan. Sehingga
instink penerbitan semakin terasah. Dengan melihat judul, outline, dan siapa
penulis, memungkinkan penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi
sasarannya.
Selanjutnya,
sang pemateri yang memiliki Blog www.sobatambyar.com menyebutkan bahwa kunci
pertama bagi penulis agar karyanya direspon secara cepat oleh penerbit adalah
membuat pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, dan
melakukan sedikit riset tentang pesaing. Apalagi jika tema yang ditulis adalah tema
yang baru. Untuk memengaruhi penerbit, penulis perlu melakukan tambahan data dengan
melakukan riset kecil terhadap peluang pasar.
Penerbit lebih
cenderung mencari tema yang sesuai data pemasaran sudah ada, sehingga gambling
dalam membiayai penerbitannya. Risiko tidak
terserap di pasar pun akan semakin kecil. Ada solusi, penulis dapat mengirimkan karya/
tulisannya ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman
bekerjasama dengan penerbit. Para penerbit akan selalu menyeleksi tulisan,
dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak aspek pemasaran dijadikan sebagai
pertimbangan utama.
Sebagai
contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari
secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Riset kecilnya adalah, apakah buku
yang ditulis betul-betul mempunyai manfaat pada pembaca? Begitu pula pesaing
buku. Apakah sudah ada atau belum? Penulis perintis pertama biasanya dapat
menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama mempunyai
kualitas yang belum baik, akan tetapi ini dapat mengejar momen yang cukup
bagus.
Penulis
follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik, akan tetapi penikmat pasarnya bisa hanya sisa
dari para penulis perintis. Penulis perintis effort awal lebih banyak, namun
terkadang mempunyai risiko karya/ tulisan tidak laku juga lebih besar.
Penerbit
akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan
penerbitannya.
Poposal buku
akan semakin sempurnya, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya
minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya
tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk
menyelesaikan tulisan tersebut.
Penulis banyak
yang menebar proposal, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini tentu akan
menghambat proses produksi bukunya. Sehingga terkadang penerbit harus memilih
tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal ini akhirnya diperlukan manajemen waktu
penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses penerbitannya.
Proses
penerbitan buku cukup panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal,
editing, setting layout, desain c over, dan proses produksi. Tanpa ada antrian
proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling
lama. Dan yang membuat lama proses naik cetak adalah adalah proses antrian,
baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan.
Pada proses
administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah kelengkapan naskah,
dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab,
hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena biasanya
sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.
Proses
editing akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat,
paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis.
Kelemahan
penulis biasanya adalah tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf,
kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Lalu editor akan membantu hal tersebut,
akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan
lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang
baik.
Setting
layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku,
jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini,
karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif
di tentukan.
Harga buku
yang menarik, akan cukup memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati
buku tersebut atau meninggalkannya. Desain cover, juga memunyai peranan
strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikan pembeli buku di Indonesia adalah
didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku.
Tipikal
pembaca buku di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting dalam
pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagai mana cover yang
menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran
Saat
proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih
memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Itulah mengapa kerjasama yang baik dari
penulis, dan pengetahuan data dari penerbit sangat diperlukan. Karena akan
dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar.
tidak ada
buku Best Seller yang By Design. Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia,
terkadang karena karunia semata. Jadi jangan takut menawarkan tulisan anda ke
penerbit. Karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan
buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari
kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.
Demikian Pak
Edi mengakhiri sebagian pengetahuannya kepada para pembelajar.
Pada sesi Tanya
jawab, Pak Edi, sang Publishing Consultant Andi Publisher menjawab beberapa
pertanyaan terkait tema ‘Menulis dan Menerbitkan Buku’ yang dipandu oleh
moderator keren, Mr. BamS. Secara umum, pertanyaan menunjukkan antusias
para pembelajar dalam menerbitkan buku.
Pak Edi juga merincikan tentang teknis penerbitan
buku di penerbit Andi. Riset pasar yang dilakukan pertama kali paling
penting, siapa sasarannya. Buku sekolah pasarnya sangat besar sekali, di
banding buku masak.
Pak Edi
kembali mengulangi penjelasannya terkait pertanyaan Bagaimana kondisi bidang
penerbitan sekarang selama masa pandemi ini? Ia meyampaikan kesedihannya
tentang kondisi yang sangat berat yaitu, hampir 90 % outlet penerbitan sekarang tutup.
Kampus dan sekoah tutup semua tidak ada aktifitas. Artinya, omzet penjualan
betul-betul turun hingga ke titik nadir.
“Kami harus
berjuang hingga tiga bulan ke depan untuk menanti masa panen di tahun ajaran
baru,” katanya, “Dalam tiga bulan ke depan merupakan titik hidup mati
penerbitan, karena jika tidak dapat melewatinya, banyak sekali penerbit di
bawah IKAPI akan gulung tikar.”
Ia menambahkan
tentang pasar online di Indonesia belum tumbuh untuk pasar buku, sehingga kami
harus menahan lapar sejenak untuk tiga bulan ke depan. “Semoga pandemi ini akan
reda,” harapnya.
Buku- buku yang
mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter dan menjadi rangking pertama
adalah buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar, komik, kemudian buku,
keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.
Ia lalu menyarankan
tentang strateginya pengiriman proposal, materi buku harus sebagian besar telah
tertuliskan baik dalam bentuk draft atau masih outline detail. Sehingga waktu
penyelesain dari usulan ke naskah lengkap tidak terlalu lama, untuk mengejar
momen. Usulkan beberapa bab yang telah di tulis sebagai tambahan informasi ke
penerbit, sehingga penerbit akan tahu gaya tulis penulis tersebut.
Untuk teknis
dan tata aturan penulisan, Pak Edi mengingatkan penulis agar dapat memberikan
kisi-kisi tata letak yang diinginkan, misalnya jenis huruf, kolom, text book,
atau side note dan lain-lain. Kemudian akan diterjemahkan oleh desainer layout untuk
disesuaikan dengan mesin-mesin cetak. Sebelum cetak, biasanya penulis akan
diminta melakukan proofing materi, sebelum diproduksi massal.
Ada
pertanyaan yang sedikit temperamental dari seorang penanya di grup terkait
tulisan yang dikirimkan di beberapa penerbit, Pak Edi menyarankan agar membuat
pertimbangan skala pasar penerbitannya. Penerbit skala nasional akan lebih
menguntungkan secara keuangan, karena akan tersebar di seluruh penjuru toko
buku. Opsi lain lain adalah dengan mengambil manfaat dari penerbit yang
tercepat memutuskan menerima tulisan penulis.
Penerbit
Andy lebih banyak menerbitkan buku-buku pendidikan. Baik buku pendidikan dasar,
menengah, hingga perguruan tinggi. Namun
penerbit ini juga menerbitkan buku umum, non politik dan non agama.
“Buku yang
diterima adalah buku yang punya life cycle atau daur hidup yang panjang, karena
akan menguntungkan di jangka yang amat panjang. Buku trnding topic, biasanya
berumur pendek dan jarang sekali terjadi cetak ulang atau repeat order dari
toko buku, sehingga cepat beralalu momennya. Buku kami yang abadi adalah buku
referensi untuk perguruan tinggi, ada yang berumur 30 th masih bagus pasarnya,”
imbuhnya.
Ada pula
yang menarik pertanyaan dari Mukminin terkait apakah penerbit Andi juga
menerima naskah seperti Antologi Kisah Inspiratif dan Antologi cerpen, pemateri
ini menyampaikan ada kelemahan antologi kisah inspiratif atau antologi cerpen,
yaitu peluang pasarnya yang sangat kecil. Peminat buku seperti ini biasanya
tergantung penulisnya atau komunitas penulisnya serta lingkungan social
medianya. Sehingga market sasarannya menjadi kecil atau niche market.
Namun ia
menghibur para pembelajar dengan mencontohkan seorang Raditya Dika yang awalnya
hanya dipandang sebelah mata oleh penerbit. Ia dianggap hanya menulis blog-blog yang tidak
bermutu. Namun tulisannya itu Fun buat generasi milenial. Awalnya pasarnya
Niceh Market, akan tetapi berkembang social medianya karena followernya banyak.
Akhirnya bukunya best seller semuanya. Walaupun secara value naskahnya kurang
bagus, tapi nilai pasarnya sangat besar.
Untuk saat
ini, naskah motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan
yang luar biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator
terkenal, bukunya bak kacang goreng.
Buku
motivasi, cukup menarik semua penerbit. Akan tetapi tergantung kreativitas
penulis dalam memaparkan ide-idenya.
“Buku
motivasi yang baik pasarnya, memang melekat pada nama-nama terntentu di
Indonesia. Dulu ada Mario Teguh, di mana bukunya luar biasa tanggapan
pembacanya. Tung Desem Waringin, sangat fenomenal,” terangnya.
Akan tetapi
ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya. Terbukti buku motivasi-motivasi
berbasis agama, menjadi trend yang luar biasa. Kreativitas penulis menjadi
tumpuan utama buku motivasi, sehingga tidak ragu-ragu melakukan brainstorming
dengan penerbit untuk menerbitkan buku motivasi di Indonesia. Ia lalu menyarankan
untuk mencari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19 yang memorak
porandakan motivasi kita. Ini lahan yang luar biasa untuk membuat buku
motivasi.
Sebelum mengakhiri
sarahannya, Pak Edi Mulyanta meninggalkan nomor ponselnya dan email edis.mulyanta@gmail.com untuk terus dapat menggali informasi darinya.
Waktu terakhir
tinggal 3 menit pukul 21.00 WIB, moderator menutup pembelajaran online yang
diringi doa bagi kesehatan penerbit serta ucapan salam. Sekian.
Buku- buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter dan menjadi rangking pertama adalah buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar, komik, kemudian buku, keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.
BalasHapusWahh sy punya koleksi buku cerita anak seri omj saat dl waktu msh jd gupres, apa bisa dirilis ulang hehehhe skr bxk mwnulis artikel, wawwwkerenn cikfudhani malah curhat ini hehehh
BalasHapusMantuul
BalasHapusMantap resumenya,
BalasHapushttps://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com/2020/04/cara-menulis-dan-menerbitkan-buku-di.html
Penulis hebat, sebentar saja sudah siap tulisannya... mudah2an kami bisa mengikuti jejak Omjay
BalasHapuswow..resumnya kerennn
BalasHapusHebat kalau kalau membuat pendahuluan
BalasHapusAda niat..pasti bisa
BalasHapusHebat pak resumenya.
BalasHapusSilahkan mampir k blog saya,jngn tkut zona hijau hehehe
BalasHapusMantul cikgu
BalasHapushttps://rahma-ppaismpdharmasraya.blogspot.com/2020/04/belajar-menulis-tampa-ide-bersama.html
Kerenn
BalasHapusTerus maju Pak guru , jangan berhenti menulis,
BalasHapuskunjungi juga,
https://myasnati.blogspot.com
Terima kasih kunjungan teman bloger semua. Lama tak melihat tanaman di kebun (blog) sendiri, tahunya sudah ada yang tumbuh dan berbuah. Siap untuk melakukan kunjungan balasan ke kebun 'bloger' teman-teman semua. Sabar, ya.
BalasHapus