Pemateri : Mr. Imam Fitri Rahmadi - Dosen di Universitas
Pamulang
ü Sisi Lain dari Kelas
Menulis Grup WA
ü Pembelajaran Kelas ke - 7 _ Grup Belajar Menulis Gelombang 8
Pertama kali mengikuti kelas
menulis melalui grup whatupp yang digagas oleh Wijaya Kusuma (Om Jay) dkk., menjadi
sesuatu yang sangat berarti tetapi menantang. Saya akui ini berat karena status saya yang
masih sebagai siswa baru. Saya benar-benar
sangat malu-malu untuk berekspresi. Beberapa kali saya jadi menghapus postingan
pertanyaan yang saya kirim sebelumnya melalui whatupp sang moderator keren itu, yaitu Mr.
BamS (Bambang Purwanto).
Walaupun merasa gagal mengajukan
pertanyaan pada pembelajaran awal ini, saya berharap Mr. BamS tidak curiga kalau
saya ini berada dalam banyak keraguan. Di samping itu saya juga berpikir, Kalau kelas
se-keren ini, tidak mungkin diisi oleh
orang-orang "bingung' (me).
Saya lihat Mr. Bams begitu gesit meneruskan pertanyaan dari para peserta kepada pemateri. Hmm,
kali ini saya harus cepat menghapus pertanyaan sebelum sampai dan dibaca oleh pemateri.
Saya harus segera melenyapkan tulisan saya dari dinding whatupp Mr. BamS. Jika itu
terjadi, saya pasti tak dapat menyembunyikan wajah dari kelas ini karena malu.
Bagaimana saya bisa mengirim pertanyaan yang tidak bermutu? Lalu dengan cepat pula saya mengulang mengirim whatupp kepada Mr. BamS. Tapi bukan menyampaikan pertanyaan baru, melainkan menyebutkan bahwa pertanyaan saya sudah
terwakilkan oleh pertanyaan peserta lain. Syukur-syukur,
Mr. Bams tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
Pemateri malam ini adalah
seorang yang tidak tanggung-tanggung keren dan handal di bidangnya. Beliau adalah
Mr. Imam Fitri Rahmadi. Beliau
berprofesi sebagai dosen di Universaitas Pamulang dan masih melanjutkan perkuliahan
S3 di Johannes Kepler Universität Linz
Austria (2019-sekarang).
Belajar kali ini dan
beberapa yang sebelumnya, menurut saya bukan belajar biasa. Kalau dikatakan singkong rasa burger, ini mungkin benar.
Di grup ini, saya seakan sedang melihat hidangan, makanannya sangat enak dan
lezat. Lalu saya menjadi sangat berselera dan bisa menyesal bila tidak
mencicipinya. Rugi sekali jika melewatkan kelas belajar yang gratis tapi sangat
bermutu ini.
Bukan persoalan jika pada pembelajaran sebelumnya, saya hanya menjadi
penonton saja. Saya pikir ya, harus bagaimana lagi? Semua materi sangat terasa cepat
berlalu. Sementara saya masih terpinga-pinga
tak tahu hendak melakukan apa? Namun yang terpenting, saya punya kesempatan
berdampingan dengan orang-orang yang kreatif. Lalu mencuri ilmu mereka
menggarap ide-ide mereka dari yang tidak penting menjadi penting. J
Mengenai bagaimana saya bisa memahami seluruh isi materi pembelajaran, tenang. Seluruh isi
percakapan dalam dari awal di grup whatupp yang satu ini, tidak pernah saya hapus walau satu baris
kata pun. Saya harus memelihara ini sebelum rangkum membacanya hingga selesai. Hmm, masalah lain muncul. Ponsel saya hang gara-gara aplikasi penuh. Namun untuk
itu, saya tidak kehilangan akal. Saya pun berpikir untuk ke luar saja dari salah
satu grup penting yang lainnya. Walau saya harus menanggung risiko akan dianggap
tidak open atau menjadi orang yang
mudah tersinggung.
Begitu pun saya bisa menyadari tentang
banyak kekurangan dan ketidaktahuan pada sesuatu yang baru ini, saya masih
belum mampu melakukan progress yang standar
menurut kemampuanku. Akibatnya, saya lebih banyak menyimak saja dari pada ikut
berperan aktif menghidupkan kelas dengan bertanya. Tapi
lumayanlah! Setidaknya saya tidak bekerja sia-sia walau hanya duduk menjadi
penonton dan pendengar pasif di kelas ini.
Halo..! Adakah di kelas ini
yang mengalami 'penderitaan' yang sama dengan saya? JJ Memiliki keinginan besar tapi kesempatan kecil. Haha..,
bukan kesempatannya yang kecil, bosku! Tapi ide yang tidak muncul. Sementara peserta
lain lebih agresif dan berbakat. Kalah cepat dan terlambat mikir, sudah tidak mengherankan lagi dan sering saya alami. Ini saya tahu buruk sekali. Hayo..,
semoga tak ada yang demikian. Saya harap hanya saya sendiri yang mengalaminya.
J
Materi kali ini bisa
dibilang berat karena peserta dituntut untuk berfikir ilmiah. Ini juga menjadi
hal yang sangat penting demi membangun diri menjadi seorang penulis dan menghasilkan
sebuah tulisan yang berbobot, bergengsi, dan diminati.
Oh, ya. Kali ini Om Jay
sepertinya tidak main-main. "Ada apa, Om? Marah?" Beliau mengunci WA Grup walaupun
pembelajaran telah usai. Ia meminta seluruh peserta membuatkan resumenya di blog masing-masing dan
mengirimnya ke email pribadinya omjaylabs@yahoo.com.
(Baik, Om Jay. Perintah siap dilaksanakan).
Materi kali ini memang berat
seperti kuliah kejar paket. Ya, akhirnya saya harus siap menumpukan perhatian
ekstra super untuk bisa mengerti setiap pembahasan.
Tentang materi ‘Dasar Menulis Kata, Kalimat, dan Paragraf’
yang disampaikan oleh narasumber, itu merupakan pengetahuan dasar yang
sangat berharga dan penting dikuasai oleh seorang penulis. Bagaimana kita
memiliki ide tetapi menyampaikannya belepotan?
Tentu maksud dan tujuannya tidak akan dapat tersampaikan secara baik.
Pak Imam Fitri Rahmadi menyampaikan
ilmu tentang ‘Dasar Menulis Kata,
Kalimat, dan Paragraf’ secara padat mengingat waktu yang sangat sempit. Beberapa
kali ia memaklumkan kepada peserta tentang panjangnya pembahasan materi yang
dipertanyakan. Namun beliau tidak berhenti untuk menjawab walaupun singkat. Saya kira
beliau adalah seorang yang berdedikasi dan menerima kami sebagai para
pembelajar.
Memang tidak gamblang untuk dapat mengingat seluruh materi
yang diberikan dalam waktu yang singkat. Tapi semua materi, yang terpenting telah disampaikannya
dalam bentuk screenshoot sehingga
mudah dibaca. Tinggal jika kita lupa, kita dapat mengulangi membaca kembali dengan
men-scrool ke atas dan ke bawah
materi yang disampaikannya.
Secara umum, materi yang
disampaikan pemateri ini mendapat respon baik dari para peserta. Ini terlihat
dari banyaknya pertanyaan yang dikirim peserta ke moderator. Hingga waktu
pembelajaran berakhir, pertanyaan terlihat masih banyak. Tapi beruntunglah Pak
Imam Fitri Rahmadi, sang Pemateri menyarankan kepada moderator agar seluruh pertanyaan ditampilkan saja di halaman
whatupp untuk dijawabnya satu persatu. (Apa lagi!) Mr. BamS seperti gembira mendapat
perintah dari sang Pemateri. Tugasnya menjadi sedikit ringan dalam mengontrol
lalu lalang pembelajaran kelas grup whatupp itu.
Terima kasih, Pak Imam Fitri
Rahmadi. Seluruh materi yang telah disampaikan dapat saya cerna dan pahami
dengan baik. Selanjutnya, saya akan menerapkannya dalam tulisan-tulisan saya berikutnya.
Oh, ya, ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada seluruh kelas. Terutama
para teman atau sahabat yang telah memberikan pertanyaannya. Sehingga dapat membuka
minda dan menghidupkan suasana kelas. Oh,
ya, satu lagi. Om Jay, salut, Om!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar