Ada yang
sangat menarik dari pelajaran pada hari ini, seminar online bersama grup whatupp
binaan Om Jay dan kawan kawan. Prof. Eko Indrajit yang budiman, Kepala SLCC
Pengurus Besar PGRI, membuka kulit tampak
isi dengan membagikan ilmunya tentang ‘Menulis
Buku dalam Seminggu dari Seminar Virtual di Youtube’ Dia bagaikan ingin mengeluarkan seluruh isi perutnya untuk
diberikan kepada orang lain. Begitulah yang tampak dari caranya menyajikan
materi. Tidak ada yang ingin disimpannya.
“Saya jadi
teringat akan seseorang yang juga sepertinya, yaitu Bapak Wijaya Kusuma (Om
Jay).”
Di awal-awal
pembelajaran, Profesor yang memiliki nama lain Ekoji itu, langsung menawarkan
kepada moderator tentang cara penyajian materi yang menggunakan rekaman suaranya
langsung. Tetapi Mr. BamS, sang moderator yang bertindak mengatur jalannya perkuliahan
online, meminta padanya untuk tetap
menggunakan cara mengetik dan membagikannya di grup menulis ini. “Keren, Mr.
BamS. Kekuasaan ada di tangannya. Hehe..” Mr. BamS mengusulkan kegiatan dibagi
menjadi 2 sesi, yaitu sesi pertama penyampaian materi dan sesi kedua tanya jawab.
Sebelum
menyampaikan materinya, terlebih dahulu sang Pemateri menanyakan pertanyaan
yang akan ditujukan padanya. Saya kira ini sedikit lucu karena tak biasa pemateri meminta terlebih dahulu. Tapi Mr. BamS
secepatnya pula menyetujuinya. Ia langsung menayakan hal apa yang ingin
disampaikan oleh profesor dari tema hari ini.
Berjalan waktu
beberapa menit, panggung Belajar Menulis Gelombang 8 ini memang dikuasai oleh Ekoji.
Ia memberi sarahan tanpa interupsi. Ia mengawali dengan menceritakan asalnya ia
terpanggil untuk memberikan materi di tempat ini.
Pandemi mewabanyah
virus corona, memaksa banyak orang untuk berdiam diri di ruma. Hal ini
membuatnya tak dapat membuat pilihan. Ia juga harus ikut waspada dan tetap menjaga
stamina dan kesehatannya. Sebuah alasan yang sangat logis yang dilakukan setipa
orang untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus covid 19.
Tentang
bagaimana bisa dalam waktu satu minggu orang dapat merampungkan menulis buku
dan menerbitkannya, Profesor ulung ini menjawab santai, “Caranya mudah. Kita
harus mendisrupsi diri sendiri. Jangan waktu mengatur kita, kita yang harus
mengatur waktu. Buatlah menulis sebagai sesuati yang PENTING dan GENTING,
sehingga harus segera dikerjakan... itu namanya prioritas. Jika Anda menyenangi
apa yang anda lakukan, pasti waktu dapat anda alokasikan. Sebelum tidur saya
terbiasa membuat 3-5 halaman tulisan. Saking terbiasanya, sekarang kalau belum
nulis, ndak bisa tidur.” Begitu katanya.
Profesor
Eko Indrajit tidak hanya menyampaikan ilmu yang bersifat teori melainkan ia
sendiri sudah malang melintang di bidang karya tulis. Sedikitnya, ia sudah
menulis lebih dari tujuh puluh lima buku, dan ratusan artikel. Ia pin
menawarkan untuk peserta men-download free tulisannya di situs academia, di
situs eko.id , dan lain-lain.
Profesor Ekoji
tidak hanya mengajari, tetapi ia juga membangkitkan semangat para peserta untuk
bersama-samanya menulis buku. Ia pun berjanji akan membimbing para peserta
hingga dapat menerbitkan bukunya. Luar biasa! Profesor juga menambahkan
perbekalan ilmu pengetahuan bagi para peserta dengan membagikan beberapa e-book
dari buku hasil tulisan tangannya sendiri.
Profesor
yang eksis di situs miliknya sendiri, (EKOJI CHANNEL) ini, menambahkan bahwa “Menulis
adalah cara kita menyampaikan buah pikiran lewat tulisan. Jadi, semua tulisan
adalah baik. karena dilakukan dari hati. Ibu pasti punya banyak hal yang ingin
diceritakan kepada orang lain. Tulis saja apa yang ada di kepala kita. ndak usah takut. Kualitas menulis itu
ditentukan oleh pembacanya, dan pembaca itu macem-macem.
Kalau saya menulis untuk kakek saya, akan beda bahasanya dengan kalau menulis
untuk generasi anak-anak saya."
"Kualitas menulis adalah masalah jam terbang. Lama-lama
jadi bagus sendiri.... Jaman sekarang, tulisan tidak perlu terkoordinir. Masukin
aja ke internet, maka nanti akan terkoordinir sendiri. Karena dalam dunia maya,
berlaku data yang unstructured dibandingkan dengan structured. Menulis blog
seperti yang disampaikan Oom Jay adalah sangat baik. saya selain menulis,
senang juga bikin puisi dan lagu, kok.
Apapun yang ingin saya sharing, saya tulis. Satu-satunya yang perlu
diperhatikan adalah (menurut saya), buatlah tulisan yang tidak membuat orang
lain sedih karena kita menyampaikan hal-hal yang buruk atau jelek.... Menulis
hal-hal yang buruk, kalau bagi saya mendatangkan energi negatif..., malah akan
mengganggu kehidupan masa kini dan mendatang.” Nasehatnya panjang menanggapi
sebuah pertanyaan dari seorang peserta." imbuhnya.
Dengan menulis,
sang Profesor ingin meninggalkan legacy
untuk anak cucunya. Sehingga kalau nanti mereka ngecek siapa kakek atau kakek buyut mereka, bisa tercatat di
internet. Itulah cara hidup 1000 tahun lagi. “Hehehe....,” tawanya.
Banyak sekali
yang ingin disampaikan oleh Profesor Eko Indrajit dalam waktu yang singkat ini.
Terakhir ia berpesan sebagaimana pepatah mengatakan bahwa alah
bisa, karena biasa. Tak kenal, maka tak sayang. Menulis adalah masalah jam
terbang. Semakin sering terbang, akan semakin mulus untuk take off atau landing.
“Ayo,
menulislah bersama saya. Anda penulis pertama, saya penulis kedua. Seperti kata
oom jay, ‘tulis aja dan buktikan apa yang terjadi’. Saya menunggu yang tertarik
membuat ringkasan yang saya katakan di youtube channel.... kita menulis berdua,
dan saya langsung terbitkan.... ciao....
Salam sehat untuk semuanya. Terima kasih moderator dan Oom Jay. Sukses semua
untuk anda.....”
“I am login out....,” ucapnya
menutupi pertemuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar